BRIEF.ID – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono fokus menurunkan stunting di Jakarta saat ibu hamil dan bayi berusia di bawah lima tahun (balita) untuk mengejar target prekasus itu turun hingga 5%.
“Kami sudah setuju, minggu ini persiapannya. Minggu depan kami langsung jalan karena ini masalah eksekusi,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin setelah rapat terkait penurunan stunting di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Menkes mengatakan, persiapan yang sudah disepakati, yakni merapikan dan menyamakan data jumlah kasus stunting di Jakarta, yang berasal dari Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Pemprov DKI.
Berdasarkan data Kemenkes terkait survei status gizi Indonesia, kasus stunting di Jakarta mencapai 14%. Data BKKBN menyebutkan, di Jakarta terdapat 790 ribu balita. Dari jumlah itu, diperkirakan angka prevalensi kasus stunting sampai saat ini mencapai sekitar 14% atau sekitar 110 ribu balita.
Menurut Menkes, ibu hamil memiliki risiko tinggi kelahiran bayi stunting sehingga pemberian makanan tambahan diperlukan untuk mencegah kekurangan gizi dan anemia.
Sedangkan, bayi usia enam hingga 24 bulan membutuhkan tambahan makanan di luar air susu ibu (ASI) yakni protein hewani di antaranya telur, susu, daging ayam dan daging sapi.
Sementara itu, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono optimistis dapat mencapai target penurunan kasus stunting hingga 5%.
Alasannya, berdasarkan data di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dari temuan rawan stunting sebanyak 777 kasus, sebanyak 134 balita di antaranya sudah dikeluarkan dari status stunting, begitu juga di Tanjung Priok ada 81 balita sudah tidak menyandang stunting.
“Saya rasa bisalah target 5%. Di Cilincing ada 777 stunting, kami bisa langsung turunkan sebanyak 17% yang sudah lulus ada 134 kasus,” katanya.
Pemerintah sebelumnya menargetkan kasus stunting di Indonesia turun hingga 14% pada 2024 dengan persentase saat ini mencapai 21%. (Antara)
No Comments