BRIEF.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terkendali, berdasarkan indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Peningkatan kasus positif di Indonesia dipengaruhi subvarian Omicron, XBB, yang berasal dari Singapura dan BA.2.75 asal India.
“Masih terlihat tren kasus berdasarkan hasil monitoring mingguan masih naik terus. Tiga pekan terakhir ini naik dari semula 18% menjadi 40%, lalu naik lagi hingga 56%. Ini belum sampai ke
puncak,” kata Menkes dalam Rapat Kerja Kemenkes bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/12).
Ia mengatakan situasi kasus di dalam negeri dipastikan masih terkendali berdasarkan indikator PPKM global yang merujuk pada panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana
ambang batas kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 20 kasus per 100.000 penduduk per pekan.
“Untuk yang masuk rumah sakit, lima pasien per 100.000 penduduk per pekan, dan kasus kematian satu per 100.000 penduduk per pekan,” jelas dia.
Jika panduan tersebut dikonversi pada situasi di Indonesia, kata Budi, kasus konfirmasi masih
11, hospitalisasi 1,95, dan kematiannya masih 0,08.
Menurut Menkes, berdasarkan data ketiga indikator transmisi WHO, Indonesia masih berada di level 1
PPKM, yang artinya masih terkendali. Jika mayoritas angka kasus secara nasional masih berada di level 1 PPKM, jelas Menkes, tapi situasi secara provinsi mulai terdapat daerah yang masuk level 3 dan 2 PPKM.
Provinsi yang dimaksud di antaranya DKI Jakarta dengan kasus konfirmasi mingguan mencapai 106,63, perawatan 6,59, dan kematian 0,18. Provinsi kedua adalah Kalimantan Timur dengan
konfirmasi 29,15, perawatan 4,48, dan kematian 0,29.
No Comments