BRIEF.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta bupati dan wali kota lebih intensif mengawasi stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) untuk memastikan isi tabung LPG 3 kg bersubsidi sesuai ketentuan.
Bupati dan wali kota diharapkan terlibat aktif dalam pengawasan, termasuk melakukan inspeksi rutin stok LPG di wilayahnya masing-masing untuk mencegah terjadinya kelangkaan atau penyaluran tidak merata, sehingga masyarakat memperoleh manfaat dari program subsidi LPG.
“Kita minta para bupati lebih intens, karena itu wilayah mereka kan? Kalau semua dilakukan Kemendag pusat di Jakarta, ini kan berada di kabupaten dan kota. Kita minta para bupati dan wali kota untuk mengawasi soal ini,” kata Mendag saat memimpin ekspose temuan produk gas elpiji 3 kg di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Ia mengatakan, keterlibatan pemerintah daerah dalam pengawasan SPBE sangat diperlukan menyusul ditemukan 11 SPBE yang diduga melakukan kecurangan.
Ke-11 SPBE tersebut ada di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Purwakarta, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan DKI Jakarta. Dari uji sampel pada setiap SPBE di daerah tersebut ditemukan tabung LPG 3 kg hanya berisi 2,2 hingga 2,8 kg.
“Ada 800 lebih SPBE di seluruh Indonesia. Ini kita sudah menemukan ada 11 SPBE, baru dicek di Jakarta, Tangerang, sebagian Bandung, Cimahi. Jadi, di Jakarta, ada di Jakarta Utara, Tangerang, sama Cimahi. Itu sudah ada 11 kita temukan yang kuantitas jumlahnya tidak sesuai,” kata Mendag.