BRIEF.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, membahas tentang isu-isu perdagangan dan perbedaan data impor Badan Pusat Statistik (BPS) dengan negara pengekspor.
Mengutip laman resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jumat (12/7/2024), Mendag menyampaikan bahwa Kemendag bersama Kadin Indonesia sepakat akan membentuk satgas dalam menangani masalah perbedaan data impor.
Mendag mencontohkan, misalnya data impor Indonesia yang dikeluarkan BPS sebesar US$ 100 juta, tapi di negara asal mencapai US$ 300 juta.
“Kami dan teman-teman Kadin akan membentuk Satgas untuk menangani masalah perbedaan data impor. Kami juga akan memastikan, apakah benar barang impor ilegal marak di pasaran atau tidak,” kata Mendag.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan sangat mendukung rencana pembentukan Satgas untuk mencari solusi atas perbedaan yang ada.
“Pembentukan Satgas sangat penting untuk mendalami terkait perbedaan data impor. Apalagi hal itu tidak bisa ditangani secara generik karena sektornya berbeda-beda,” jelas Arsjad.
Pada kesempatan itu, Mendag didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Krishna Hasibuan.
Sedangkan Arsjad hadir bersama Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Yukki Nugrahawan, WKU Bidang Perdagangan Juan Permata Adoe, dan WKU Bidang Asosiasi dan Himpunan Wisnu Pettalolo.
No Comments