BRIEF.ID – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep Kurikulum Cinta pada acara Kolokium dan Bedah Buku Memaknai Pembelajaran:Lima Bulan Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus. Acara yang dikemas berbentuk peluncuran buku “Salve Peregrinans Spei!” digelar di Auditorium Gedung Yustinus, Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
“Jangan sampai kita mengajarkan agama, tetapi tanpa sadar menanamkan kebencian. Agama harus menjadi inspirasi, bukan beban,” ujar Menag.
Menag mengatakan, Cinta dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kasih dan toleransi sejak dini.
“Toleransi sejati bukan menyatukan yang berbeda atau memaksa kesamaan, tetapi membangun penghormatan dan cinta di antara perbedaan,” ujar dia.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengungkapkan, makin berhasil bangsa ini mengelola keberagamaan, maka memberikan kontribusi besar pada citra Indonesia di dunia internasional.
Keberhasilan kebijakan Kementerian Agama, lanjutnya, tidak hanya diukur dari aspek formalitas, tetapi dari kedekatan ajaran agama dengan umatnya.
“Toleransi sejati adalah kunci untuk menghindari provokasi dan menciptakan kedamaian di masyarakat. Jika kita menciptakan ikatan cinta sejak usia dini, maka akan lebih sulit bagi pihak mana pun untuk memecah belah bangsa ini,” kata Menag. (nov)