BRIEF.ID – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional di Kota Samarinda, Kalimantan Timur menjadi babak baru dimulainya awal peradaban dalam sejarah Indonesia.
Hal itu disampaikan Menag saat menghadiri pembukaan MTQ nasional XXX di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Minggu (8/9/2024) malam.
“MTQ Nasional ke-30 tahun ini memiliki makna yang sangat istimewa, karena bertepatan dengan pencapaian penting bagi bangsa, yakni penyelenggaraan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus yang lalu, sebagai babak baru dalam sejarah bangsa,” ungkapnya.
Menag mengungkapkan, inovasi untuk menghadirkan hal-hal baru terus dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital dalam penyelenggaraan MTQ tahun ini.
“Transformasi digital ini adalah langkah penting untuk menghadirkan MTQ yang lebih inklusif dan modern, namun tetap menjaga nilai-nilai tradisional dan spiritual yang menjadi inti dari kegiatan ini,” jelas Menag.
Tranformasi digital terus digencarkan Kementerian Agama sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas layanan keagamaan. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi layanan yang lebih efektif dan efisien, menjawab kebutuhan masyarakat di era teknologi digital saat ini.
Program transformasi digital telah ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh program prioritas oleh Menteri Agama. Langkah ini mencakup berbagai inovasi, mulai dari sistem informasi digital hingga pelayanan berbasis teknologi di berbagai sektor keagamaan.
Tahun ini, MTQ Nasional ke-30 kali ini mengusung semangat transformasi digital, dengan sejumlah inovasi utama yang diperkenalkan, seperti e-MTQ, e-Maqra, Live Scoring, dan Live Streaming. Selain itu, inovasi baru juga dihadirkan melalui kategori ekshibisi untuk kaligrafi digital.
x
BRIEF.ID – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional di Kota Samarinda, Kalimantan Timur menjadi babak baru dimulainya awal peradaban dalam sejarah Indonesia.
Hal itu disampaikan Menag saat menghadiri pembukaan MTQ nasional XXX di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Minggu (8/9/2024) malam.
“MTQ Nasional ke-30 tahun ini memiliki makna yang sangat istimewa, karena bertepatan dengan pencapaian penting bagi bangsa, yakni penyelenggaraan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus yang lalu, sebagai babak baru dalam sejarah bangsa,” ungkapnya.
Menag mengungkapkan, inovasi untuk menghadirkan hal-hal baru terus dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital dalam penyelenggaraan MTQ tahun ini.
“Transformasi digital ini adalah langkah penting untuk menghadirkan MTQ yang lebih inklusif dan modern, namun tetap menjaga nilai-nilai tradisional dan spiritual yang menjadi inti dari kegiatan ini,” jelas Menag.
Tranformasi digital terus digencarkan Kementerian Agama sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas layanan keagamaan. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi layanan yang lebih efektif dan efisien, menjawab kebutuhan masyarakat di era teknologi digital saat ini.
Program transformasi digital telah ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh program prioritas oleh Menteri Agama. Langkah ini mencakup berbagai inovasi, mulai dari sistem informasi digital hingga pelayanan berbasis teknologi di berbagai sektor keagamaan.
Tahun ini, MTQ Nasional ke-30 kali ini mengusung semangat transformasi digital, dengan sejumlah inovasi utama yang diperkenalkan, seperti e-MTQ, e-Maqra, Live Scoring, dan Live Streaming. Selain itu, inovasi baru juga dihadirkan melalui kategori ekshibisi untuk kaligrafi digital.
No Comments