BRIEF.ID – Masyarakat diperingatkan menghindari perjalanan ke Cianjur, Jawa Barat, karena rawan banjir, longsor, hingga pergerakan tanah seiring hujan dan cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, mengatakan peringatan itu disampaikan seiring perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan dan cuaca ekstrem masih melanda wilayah Cianjur hingga Jumat (6/12/2024).
Saat ini, lanjutnya, akses jalan terutama di selatan Cianjur terputus sementara akibat longsor dan amblas di sejumlah titik. Selain itu, banjir juga melanda sedikitnya 11 kecamatan di Cianjur, bahkan di wilayah selatan ketinggian banjir melebihi 2 meter.
Kondisi tersebut, membuat jalan utama milik provinsi penghubung antar-kecamatan di wilayah selatan yang terdampak bencana mulai dari Kecamatan Pagelaran, Cibinong, Tanggeung, dan Sindangbarang.
Menurut dia, longsor dan jalan amblas terjadi di sejumlah titik di sepanjang jalur provinsi dan kabupaten penghubung antar-kecamatan menuju wilayah selatan, mulai dari Kecamatan Pagelaran, Cibinong, Sindangbarang, Tanggeung, Kadupandak, dan Cijati.
“Di jalur utama Sindangbarang terjadi beberapa bencana longsor, termasuk jalan amblas, material longsor menimbun badan jalan dan jalan, yang amblas menyebabkan akses menuju selatan lumpuh sementara,” ungkap Asep.
Dia menjelaskan, sebagian besar landasan jalan tertutup material longsor, seperti di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, dan Cibinong, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan baik roda empat maupun roda dua, dan petugas tengah melakukan upaya evakuasi.
Sedangkan di jalan utama penghubung antar-kecamatan yang mengalami amblas terdapat di Kecamatan Tanggeung, landasan jalan hilang terbawa longsor dan patah di tiga titik tidak dapat dilalui kendaraan dari kedua arah Cianjur atau sebaliknya.
Kondisi yang sama juga terjadi di sejumlah jalur alternatif di wilayah selatan, seperti di Kecamatan Kadupandak-Cijati terputus sementara karena longsor terjadi di sejumlah titik, sehingga dibutuhkan alat berat guna melakukan proses penanganan cepat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait di provinsi dan kementerian yang membawahi, untuk menurunkan alat berat guna penanganan cepat, termasuk penanganan landasan jalan yang amblas di sejumlah titik di jalur selatan Cianjur,” kata Asep, seperti dikutip Antara, Rabu (4/12/2024).