BRIEF.ID—PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali meraih prestasi sebagai Perusahaan Tepercaya (Trusted Company) dalam ajang Good Corporate Governance Award 2022, yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Penghargaan yang sama telah diterima BRI Finance 4 tahun berturut-turut, yang membuktikan komitmen kuat perseroan untuk selalu meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik.
Penghargaan tersebut diraih atas kinerja perusahaan selama periode 2021 dan diberikan pada 20 Desember 2022 lalu. Adapun tema CGPI 2021 yakni “Membangun Ketangguhan Perusahaan dalam Kerangka Good Corporate Governance”, dimana dilakukan analisis dan memastikan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Tujuannya sebagai landasan dalam membangun ketangguhan terhadap dinamika perubahan sesuai tata nilai, prinsip dan aturan tata kelola yang berorientasi pada penciptaan nilai bagi seluruh stakeholders. IICG sendiri telah melakukan penilaian dan pemberian penghargaan tersebut sejak 2001.
Hal tersebut sangat diperlukan perusahaan terlebih perubahan dalam dunia bisnis dan industri yang diakselerasi oleh disrupsi teknologi, juga ditambah situasi pandemi Covid-19 berdampak pada ketangguhan perusahaan. Oleh karenanya perusahaan perlu membangun ketangguhan untuk mengantisipasi, beradaptasi, dan menanggapi guncangan dan tekanan tersebut.
Menurut Direktur Utama BRI Finance, Azizatun Azhimah, atau yang biasa dipanggil Azizah, keikutsertaan BRI Finance secara konsisten dalam ajang Good Corporate Governance Award adalah sebagai wujud komitmen dari Dewan Komisaris, Direksi dan segenap jajaran perseroan untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG. Sehingga manajemen dapat mengetahui kekurangan nyata pada tata kelola perseroan yang perlu diperbaiki secara berkesinambungan, dan sebagai upaya semakin meningkatkan kepercayaan publik terhadap perseroan.
Azizah melanjutkan, dalam penilaian nya IICG menggunakan metode kuesioner yang harus diisi oleh responden yang memenuhi syarat. Baik dari kalangan internal maupun eksternal perseroan dengan memberikan persepsinya secara jujur dan objektif. Oleh karena itu akan memberikan umpan balik dan evaluasi yang baik bagi perseroan.
“Sehingga dapat dipetakan aspek-aspek mana sajakah yang telah memenuhi indikator atau standar kualitas penerapan GCG yang hendak dicapai oleh perseroan. Juga aspek-aspek yang masih kurang sehingga perlu perbaikan internal. Kami berkeyakinan bahwa peningkatan kualitas penerapan GCG menjadi salah satu enablers/tools untuk mendukung dan memaksimalkan kinerja pilar-pilar utama guna mencapai aspirasi perseroan,” ujar Azizah dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2022).
Dengan landasan GCG yang terbukti sangat baik dan kuat, perseroan pun optimistis membukukan pertumbuhan bisnis ke depan. BRI Finance optimistis menghadapi kondisi ekonomi 2023 yang diproyeksi lebih menantang dengan menargetkan kinerja terus bertumbuh dan sustain, seiring langkah perseroan memperkuat sumber pendanaan yang tangguh.
Azizah menyebutkan target aset tahun depan mencapai Rp8,36 triliun atau tumbuh sebesar 13,32%, sedangkan untuk laba dipatok meningkat mencapai 80%. Adapun target pertumbuhan laba bersih tahun ini sudah dicapai pada Oktober lalu dengan nilai Rp70,8 miliar. Pihaknya pun optimistis membukukan laba mencapai Rp84 miliar hingga 2022 berakhir.
“Dengan berbagai langkah strategis yang kami ambil, kami optimistis laba akan naik terus ke depan. Ini laba tertinggi [pada 2022] dan ke depan insya Allah akan naik terus,” kata Azizah penuh optimisme.
Untuk memperkuat kinerja keuangan ke depan, pihaknya pun melakukan diversifikasi sumber pendanaan. Terkait hal itu, Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana mengatakan perseroan menyeimbangkan komposisi pembiayaan jangka panjang dan jangka pendek secara bertahap dan sudah dilakukan dari tahun lalu.
“Sebelumnya memang sumber pendanaan kami jangka pendek itu besar sekali. Justru sekarang sumber pendanaan jangka panjang agak lebih besar di atas 50%. Sudah lebih dominan karena strategi kami pembiayaannya memang jangka panjang,” ujar Ari.
Strategi ini sesuai dengan fokus bisnis perseroan dimana porsi penyaluran pembiayaan saat ini lebih banyak di segmen konsumer, yang memiliki karakteristik fixed rate dan long tenor. BRI Finance pun menurutnya memperkuat pendanaan melalui sinergi bersama induk usaha, yaitu Bank BRI dengan joint financing.
Selain itu, perseroan pun ingin mengulang kesuksesan penerbitan Obligasi I BRI Finance 2022, yaitu dengan melakukan penerbitan Obligasi II BRI Finance yang rencananya dilakukan pada triwulan III/2023. “Sebenarnya dana kami aman. Untuk obligasi nilainya memang belum dapat disampaikan saat ini. Tapi kami juga butuh joint financing supaya gearing ratio-nya tidak naik, karena memang kami juga strateginya menjaga kepercayaan kreditur. Selama ini kami jaga dengan baik, sehingga potensi keragaman sumber pendanaan kami terus menerus bertambah,” tutup Ari.
No Comments