BRIEF.ID – Menyanyi dan berdansa mewarnai pertemuan dalam rangka Tahun Baru 2025 yang digelar di Kawasan Kumaraka, Manado, pada Kamis (2/1/2024) siang. Tamu yang hadir, umumnya berumur di atas 50 tahun itu terlihat sangat gembira dan menikmati hiburan dari dan untuk kita yang ditampilkan.
Acara dimulai makan siang bersama. Tersaji aneka menu khas Minahasa seperti nasi bungkus, ikan mangael bakar rica, sup brenebon, mujair bakar rica, babi panggang, tinoransak, sayur daun papaya, buah-buahan, dan minuman seperti air mineral, coca cola, fanta, dan sprite.
Bapak Jerry Waleleng didampingi Ibu Connie Dwirani Waleleng Runtuwene selaku tuan rumah dengan ramah menyambut kedatangan para tamu, yang hadir pada siang itu. Pasangan itu mengajak para tamu untuk menikmati sajian hidangan khas Minahasa.
“Silakan ambil piring dan menikmati makanan yang disajikan. Sebagai informasi masakan yang ada di sini, dimasak para tetangga di sekitar kediaman kami ini. Kami bersyukur semangat gotong-royong masih sangat kental di Kota Manado,” kata Ibu Connie.
Alumnus Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado itu mengaku senang dapat berkumpul dengan saudara dan teman pada perhelatan, yang dirayakan setiap tahun. Pertemuan seperti ini, lanjutnya, membuat seseorang menjadi awet muda.
“Saya senang sekali. Apalagi teman-teman yang hadir rata-rata pintar bernyanyi dan berdansa. Ini membuat kami merasa tetap muda,” kata dia.
Acara makan siang Tahun Baru 2025, yang diselenggarakan Bapak Jerry dan Ibu Connie menjadi makin semarak menyusul penampilan para tamu yang secara spontanitas bernyanyi dan berdansa. Hampir semua tamu yang hadir ikut bernyanyi maupun berdansa.
Bahkan, dokter Janry Antonius Pangemanan yang mengaku tidak bisa bernyanyi pun ikut beraksi. Dokter Janry yang hadir bersama istrinya dokter Ibu Grace Pangemanan Kandou mengawali penampilannya dengan melantunkan lagu berjudul Gereja Tua, yang dipopulerkan kelompok musik Panbers.
Selain itu, yang tak kalah menariknya adalah penampilan Bapak Ramoy Markus Luntungan yang akrab disapa RML. Mantan birokrat itu antusias mengarahkan acara dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan lagu barat. Bahkan, Bapak RML mengajak para tamu untuk bersama-sama menari tari Polines atau Polonaise.
“Biar kita semua awet muda. Mari bernyanyi dan berdansa,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Ibu Sherly Mewengkang Najoan, salah seorang tokoh masyarakat di Kota Manado, yang hadir bersama suaminya seorang politisi Bapak Ferdinand Novi Mewengkang.
Ibu Sherly yang selama ini aktif sebagai pelayan khusus di GMIM Zaitun Mahakeret Barat, menyatakan kegiatan kumpul-kumpul bersama seperti ini merupakan wujud sukacita atas berkat Tuhan dalam kehidupannya.
Dikatakan, pertemuan yang berlangsung dengan penuh kehangatan, keramahan, dan rasa kekeluargaan mencerminkan bahwa seseorang hidup membutuhkan topangan orang lain.
“Terus terang, pertemuan ini memprioritaskan hubungan yang tulus sekaligus momen kebersamaan penuh makna. Walaupun usia kami sudah di atas 60 tahun, kami merasa tetap muda,” jelas Ibu Sherly. (nov)