Maju Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung Pamit

September 21, 2024

BRIEF.ID – Pramono Anung pamit kepada seluruh jajaran Sekretariat Kabinet (Setkab), pada Jumat (20/9/2024). Politisi PDI Perjuangan itu secara terbuka mengungkapkan rencananya untuk berkontestasi pada Pilkada Jakarta 2024.

Ia menyatakan, mulai 22 September 2024 akan resmi meletakkan jabatannya di pemerintahan karena akan fokus berkontestasi pada Pilkada Jakarta 2024. Pramono akan maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan calon wakil gubernur Rano “Doel” Karno diusung PDI Perjuangan, pada Pilkada Jakarta 2024, yang akan digelar pada 27 November 2024.

“Saya meminta untuk disetujui oleh Bapak Presiden, per tanggal 22 September ini. Karena tanggal 22 September kan hari penetapan. Saya tidak mau ketika sudah ditetapkan saya tetap menjadi beban di kantor ini,” kata Pramono saat berramah tamah dengan jajaran  Sekretariat Kabinet di Gedung Krida Bhakti Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta,  Jumat (20/9/2024).

Di sisi lain, Pramono mengaku bangga  institusi Setkab kini telah bertransformasi menjadi lembaga yang  disegani dan dihormati. Setkab memberi pelayanan terbaik dan mengubah  paradigma agar berfungsi secara optimal sebagai kantor pembantu utama Presiden Republik Indonesia.

“Setkab sekarang ini sudah menjadi lembaga yang sangat disegani dan dihormati. Sebagai kantor pembantu presiden yang utama, untuk Presiden sebagai kepala pemerintahan yang utama,” jelas dia.

Di hadapan jajaran Setkab, Pramono mengungkapkan, prestasi institusi yang dipimpinnya yang berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), nilai yang sangat tinggi, dan mengapresiasi hasil kerja dari para staf beserta para pejabat.

“Selama saya memimpin praktis semuanya mendapatkan WTP dan nilai yang sangat tinggi dibandingkan kelembagaan yang lainnya, maka itu yang buat saya terharu,” ujarnya.

Ia juga menyatakan meski  jam kerja agak lebih panjang disertai  beban pekerjaan cukup berat, jajaran  staf, karyawan, dan pejabat tidak boleh merasa terpaksa dalam melaksanakan tugasnya.

“Kerja enggak boleh terpaksa. Saya meminta mereka untuk tidak kehilangan kebahagiaan, karena itulah kuncinya, kalau seseorang bisa bekerja bahagia, saya meyakini bahwa itu juga bagian dari prestasi kerja yang bisa ditujukan kepada masyarakat maupun kepada Presiden dan Wakil Presiden,” ujarnya.

No Comments

    Leave a Reply