BRIEF.ID – Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan, teror bom bunuh diri Astana Anyar menunjukkan bahwa jaringan teroris masih ada di Indonesia.
Agus Sujatno pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung adalah alumni bom panci Cicendo, Bandung pada 2017. Pelaku pernah ditahan pada 14 Maret 2017 dengan lama pidana kurungan penjara 4 tahun, dan bebas pada 14 Maret 2021.
“Wajib tingkatkan kewaspadaan. Jaringan teroris itu masih ada,” kata Mahfud saat menjenguk korban teror bom bunuh diri Astana Anyar di Rumah Sakit Immanuel, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Mahfud secara khusus mengimbau seluruh elemen bangsa, khususnya Polri, Densus 88 Antiteror, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tetap waspada menghadapi serangan teroris.
Diakuinya, secara kuantitatif sejak 2018 hingga saat ini kasus terorisme di Tanah Air mengalami penurunan cukup signifikan. Namun, kata Mahfud, serangan terorisme harus terus diwaspadai karena masih ada di Indonesia. Ia berharap masyarakat memaklumi jika aparat kepolisian bertindak tegas terhadap jaringan teroris.
“Terkadang ada yang nyinyir, kalau kita menangkap teroris dianggap sewenang-wenang. Kalau didiamkan tidak menangkap dikira bodoh dan lalai. Oleh sebab itu mari kita bekerja sama dan saling pengertian menjaga negara ini,” jelas dia.
Menurut Mahfud, teroris bukan pejuang agama apapun. Teroris adalah musuh kemanusiaan dan musuh semua penganut agama.
“Kita harus hadapi bersama-sama masalah ini dan ke depan harus berhati hati. Terorisme itu sudah menjadi ideologi,” kata Mahfud.
No Comments