BRIEF.ID – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI sedang menyiapkan kajian untuk membingkai keseluruhan skenario, yang sejalan dengan Visi ASEAN 2045, baik di tingkat nasional Visi Indonesia 2045, regional, dan global.
“Minggu depan, akan ada satu kajian lagi dari Lemhannas sebagai bingkai besar tentang skenario global, skenario regional, dan skenario Indonesia menuju 2045 yang ditajamkan sebagai Visi ASEAN 2045,” kata Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto seperti diberitakan Antara, Senin (8/5/2023).
Andi tidak memerinci secara detail isi kajian dimaksud, dengan alasan belum rampung. Namun dikatakan tujuan Lemhannas membuat kajian awal untuk membantu kepemimpinan Indonesia memperkuat fondasi Visi ASEAN 2045.
“Kami menawarkan kajian awal tentang apa yang mau dilakukan ASEAN pada 2045,” kata dia.
Indonesia memulai kepemimpinannya di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak 14 November 2022, yaitu saat Presiden Joko Widodo menerima palu tanda penyerahan keketuaan dari Kamboja pada KTT Ke-40 dan Ke-41 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia berupaya meletakkan fondasi yang kuat untuk visi jangka panjang ASEAN pasca 2025 dengan rentang 20 tahun atau “Visi 2045.”
Indonesia selama memimpin ASEAN mengusung tiga pilar, yaitu ASEAN Matters, Epicentrum of Growth, dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
Pilar ASEAN Matters menunjukkan bahwa Indonesia ingin ASEAN tetap relevan, dan mampu menghadapi tantangan ke depan, serta terus dapat menjadi penggerak stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Pilar Epicentrum of Growth menunjukkan Indonesia berupaya memperkuat kerja sama konkret, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh rakyat masing-masing negara anggota.
“Dengan demikian, kami berharap Asia Tenggara ini dapat terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, terutama akan dapat mampu menghadapi guncangan eksternal,” jelas Menlu.
Implementasi AOIP atau Perspektif ASEAN terhadap Indo-Pasifik merupakan cara Indonesia membawa ASEAN agar tidak terjebak dalam rivalitas antarnegara kuat di kawasan Indo-Pasifik.
Menurut Menlu, pendekatan ASEAN itu mengedepankan kerja sama yang konkret dan inklusif demi memastikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan sejahtera.
No Comments