BRIEF.ID – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan, kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia menjadi bagian penting dari diplomasi bilateral Indonesia-Rusia dan memperkuat peran Indonesia dalam isu-isu global.
Prabowo dijadwalkan menjalani sejumlah agenda pada kunjungan resmi selama dua hari di Federasi Rusia. Kepala Negara dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Constantine atau Konstantinovsky, pada Kamis (19/6/2025).
“Bapak Presiden akan melaksanakan kunjungan kepada Presiden Vladimir Putin,” ujar Menlu di St. Petersburg, pada Rabu (18/6/2025).
Saat ini, hubungan perdagangan Indonesia–Rusia sedang mengalami fase ekspansi intensif, dengan pergeseran ke arah kemitraan strategis lebih luas di sektor perdagangan, teknologi, energi, dan pertahanan. Implementasi FTA serta penyelesaian tantangan pembayaran akan menjadi katalis utama pertumbuhan di masa depan.
Nilai perdagangan tahunan Indonesia-Rusia mencapai US$ 4,5 miliar pada 2024-2025. Ekspor Indonesia ke Rusia tercatat sebesar US$ 1 miliar, yang terdiri atas sawit, mesin, karet, alas kaki, kopi, dan teh. Sementara itu, impor dari Rusia ke Indonesia mencapai US$ 2,4 miliar, yang didominasi minyak mentah, pupuk, produk kimia, dan berbagai produk laut seperti ikan, udang, serta rumput laut.
Sebelum pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Prabowo akan memulai agenda dengan melakukan peletakan karangan bunga di Makam Pahlawan sebagai bentuk penghormatan. Kemudian, dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dan diakhiri dengan jamuan makan siang.
Terkait topik yang akan dibahas dalam pertemuan bilateral, Menlu Sugiono memastikan bahwa pembahasan tidak hanya menyangkut isu bilateral. Pertemuan kedua kepala negara juga akan mencakup isu-isu regional dan global.
“Saya yakin kedua pemimpin juga akan berbicara mengenai masalah-masalah baik itu regional maupun global,” tutur Menlu.
Pada Jumat, 20 Juni 2025, Kepala Negara dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. Forum bergengsi ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan ekonomi global.
“Bapak Presiden akan diundang untuk berbicara di Sidang Pleno St. Petersburg International Economic Forum 2025 yang merupakan pamungkas dari rangkaian kunjungan Presiden ke Rusia,” jelas Menlu. (nov)