BRIEF.ID – Solo adalah salah satu kota di Jawa Tengah. Kota yang memiliki slogan “The Spirit of Java” dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Pulau Jawa bagian Selatan setelah Bandung dan Malang.
Di Kota Bengawan ini banyak digelar kegiatan seni dan upacara adat yang digelar di Keraton Kasunanan atau Mangkunegaran. Sebagai Kota Budaya, Solo juga memiliki ragam kuliner tradisional yang bikin ngiler, seperti Nasi Liwet, Sate Buntel, Tengkleng. Timlo, Selat Solo, dan lainnya.
Kuliner khas ini kerap menghiasi meja makan disaat berbuka puasa maupun sahur.
- NASI LIWET
Nasi Liwet atau Sego Liwet adalah hidangan khas Kota Solo, Jawa Tengah. Nasi Liwet dimasak dengan santan, kaldu ayam, daun salam, dan serai sehingga menghadirkan nasi kaya rasa, aromatik, dan gurih.
Ciri khas Nasi Liwet Kota Solo adalah nasi yang diberi bumbu gurih dan disiram kuah sayur labu siam. Pendamping Nasi Liwet adalah ayam suwir dan telur rebus. Selain itu, Nasi Liwet disajikan menggunakan daun pincuk yang menjadikan penikmat Nasi Liwet merasakan sensasi yang berbeda.
- SATE BUNTEL
Sate Buntel merupakan kuliner khas Solo, Jawa Tengah terbuat dari daging kambing yang dibungkus (buntel) dengan lembaran lemak kambing.
Sate Buntel disajikan dengan bumbu kecap, irisan tomat, dan bawang merah. Saat memakan Sate Buntel, jangan lupa untuk melepaskan tusuk sate karena ukurannya yang cukup besar.
- TENGKLENG
Tengkleng kambing khas Solo merupakan makanan yang berbahan dasar olahan daging kambing dengan kuah bumbu kuning yang memiliki cita rasa gurih. Kuliner tradisional ini kerap menjadi menu favorit disaat berbuka puasa.
Tengkleng Kambing diracik menggunakan bumbu yang hampir sama dengan gulai kambing dan disajikan dengan cabai rawit utuh di kuahnya.
Racikan rempah-rempah yang khas membuat kuah tengkleng memiliki cita rasa yang kuat. Bagian kambing yang biasa digunakan sebagai bahan dalam kuliner tengkleng, antara lain tulang iga, kepala kambing dan jeroan. Makanan ini disajikan menggunakan pincukan atau daun pisang.
- TIMLO
Makanan khas Solo yang cukup terkenal adalah Timlo, sejenis sop yang terdiri atas suwiran daging ayam, telur, mi, jamur, dan sosis Solo. Bahan-bahan ini dituang bersama kuah kental kaldu. Kuah Timlo bening dengan rasa kaldu yang kental.
- SELAT SOLO
Selat Solo adalah perpaduan bistik dan salad. Penggunaan nama selat berasal dari kata “slachtje” yang berarti salad. Dagingnya disebut Steak, yang berasal dari bahasa Belanda, “biefstuk.”
Di Eropa, daging untuk steak disajikan dalam ukuran besar dan dimasak setengah matang. Raja-raja Kasunanan Solo tidak terbiasa menyantap daging seperti itu. Alhasil, daging yang semestinya dimasak setengah matang diubah menjadi daging sapi cincang yang dicampur sosis, tepung roti, dan telur. Bahan-bahan ini kemudian dicampur, lalu dibentuk seperti lontong dan dibungkus daun pisang untuk dikukus hingga matang.
Daging yang sudah matang didiamkan hingga dingin. Setelah itu diiris tebal dan digoreng dengan membubuhkan sedikit margarin.
Selat Solo disajikan bersama sayuran berupa wortel, buncis rebus, tomat, daun selada, telur rebus, dan kentang goreng. Di atas daun selada biasanya diberi saus mustard. Kombinasi steak dan salad sayuran menjadikan Selat Solo terlihat berwarna sehingga menggoda siapa pun untuk segera menyantapnya.
- SERABI NOTOSUMAN
Rasanya gurih, lembut, dan berisi menjadi ciri khas Serabi Notosuman. Serabi Notosuman terbuat dari adonan tepung beras, santan, garam, daun pandan, dan gula.
Menariknya, Serabi Notosuman disajikan tanpa kuah gula atau santan, melainkan isian potongan nangka atau meses coklat.
- ES DAWET TELASIH
Es Dawet Telasih adalah salah satu minuman andalan Kota Solo, yang berbeda dengan Es Dawet kebanyakan. Es Dawet Telasih berisikan ketan hitam, tape ketan, jenang sumsum, biji telasih, cairan gula, santan, dan es batu. Rasa tidak diragukan lagi, selain menyegarkan rasa manis dan gurih dari santan menambah kenikmatan minuman ini.
No Comments