BRIEF.ID – Dukungan relawan untuk pemenangan Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) diakui meningkatkan elektabilitas pasangan calon (Paslon) Nomor Urut 3 ini.
Selain turun ke lapangan, para relawan secara massif memanfaatkan media sosial (Medsos) dan teknologi digital untuk menjangkau masyarakat secara luas, terutama kalangan Milenial dan Gen Z.
Salah satu Tim Relawan Ganjar-Mahfud yang gencar mengedukasi masyarakat tentang Pemilu 2024 melalui medsos adalah Relawan Presiden Ganjar yang disingkat “PresGan.”
Cara edukasi dan promosi “PresGan” di medsos, banyak orang seperti mengalami dejavu pada kampanye untuk pemenangan Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf), saat bertarung menghadapi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pada Pilpres 2019.
Siapa sangka, Ketua Umum “PresGan” adalah Alfati Nova, perempuan aktivis dan relawan yang didapuk menjadi Koordinator “War Room” Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, pada Pilpres 2019.
Berbeda dengan sejumlah relawan Jokowi yang memilih bergabung dengan TKN Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Alfati Nova yang kerap disapa Uni Alfati Nova justru memilih mendukung memenangkan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
Kestabilan Emosi
Perempuan berdarah Minang ini, lugas menjelaskan alasannya mendirikan Relawan Ganjar Pranowo untuk Presiden Indonesia Tahun 2024-2029 ,yang disingkat “PresGan.”
Melalui akun Instagram @Presgan2024 dan akun Instagram pribadinya, Alfati Nova mengungkapkan alasan yang mendorongnya dan para relawan “PresGan“ mendukung Ganjar-Mahfud memenangkan Pilpres 2024.
“Ada 3 hal kenapa kita memilih Pak Ganjar dan Pak Mahfud sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia 2024-2029,” kata dia melalui unggahan video singkat di akun Instagram “PresGan” dan @alfatinova, Kamis (18/1/2024).
Pertama, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki kestabilan emosi yang baik. Hal ini sangat dibutuhkan dalam diplomasi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kita bisa bayangkan ketika pemimpin di tengah diplomasi emosinya terpancing, dan kemudian mengambil langkah-langkah yang tidak tepat, maka Indonesia bisa kalah dalam diplomasi,” kata Alfati Nova.
Kedua, Ganjar-Mahfud memiliki support system yang baik, yakni keluarga yang harmonis dan mendukung.
“Mereka memiliki keluarga untuk pulang di tengah tekanan yang tinggi dalam memimpin Indonesia yang sangat luas dan permasalahannya sangat kompleks ini,” ungkap dia.
Ketiga, Pak Ganjar memiliki partai yang solid dan manajemennya sangat baik dalam melahirkan pemimpin-pemimpin yang bekerja sesuai aspirasi dari bawah, yaitu rakyat.
“Kita bisa lihat bagaimana Pak Jokowi selama 7 tahun memimpin Indonesia dengan sangat baik, ketika dia mengikuti mekanisme di partai yang diproses dari suara rakyat,” jelas Alfati Nova.
Dia kemudian menjelaskan, di PDI Perjuangan ada doktrin “petugas partai,” di mana setiap pemimpin baik presiden, gubernur, dan bupati harus menerapkan keputusan partai dalam setiap kebijakan yang dibuat.
“Harus dipahami bahwa petugas partai bukan berarti mereka adalah budak partai, tetapi harus taat pada hal-hal yang sudah diproses dari bawah dan kemudian dibuat menjadi keputusan partai,” tutur Alfati Nova. (Jeany Aipassa)