BRIEF.ID – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memuji penggunaan sistem pembayaran elektronik terintegrasi di Pasar Perak, Kabupaten Jombang, yang merupakan bagian dari smart economy (ekonomi pintar).
“Ada display transaksi secara digital. Ini akan jadi bagian dari smart economy yang diberlakukan di Pasar Perak, Jombang. Semua retribusi sudah akan dilakukan secara digital,” kata Khofifah saat meresmikan Pasar Perak di Jombang, Jawa Timur, Senin (6/3/2023).
Khofifah berharap pasar dengan smart economy tersebut akan lebih bisa membangun perekonomian dengan keuangan inklusif, sehingga transaksi dapat semakin mudah dan efektif.
Sistem pembayaran elektronik di pasar yang dibangun di atas lahan seluas 5.380 meter persegi dengan luas bangunan 3.335 meter per segi merupakan langkah awal bagi Jombang untuk menerapkan sistem yang sama dengan pasar lainnya di daerah itu.
“Semoga 16 pasar Jombang yang lain bisa seperti ini Pasar Perak. Karena ini sebagai bentuk strategi peningkatan penataan industri primer sekunder. Insya Allah, Ramadhan sudah bisa dipakai,” ujar dia.
Dia meminta kepada Bank Jatim untuk melakukan pendampingan dan menyediakan aplikasi untuk transaksi tersebut, sehingga sedapat mungkin menggunakan sistem keuangan inklusi.
“Jadi tinggal pakai QRIS di toko-toko yang sudah didampingi. Kami juga berharap bahwa roda perekonomian di Pasar Perak ini akan terus tumbuh dan bisa mendongkrak seluruh transaksi yang ada di Pasar Perak,” kata dia.
Pembangunan Pasar Perak, Jombang dilakukan dengan dua tahap, menggunakan dana Bantuan Khusus Keuangan (BKK) Provinsi Jatim tahun anggaran 2021 sebesar Rp 6.631.705.000 dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp4.135.076.000.
Pasar Perak, Jombang memiliki dua lantai dengan rincian 14 unit toko, 84 unit kios, 12 los lesehan, 160 unit gledek, satu unit kamar mandi, dan satu unit IPAL pada lantai pertama.
Di lantai dua terdapat 152 unit kios, dua unit kamar mandi, kantor pengelola pasar, dan lima los lesehan. Jumlah pedagang Pasar Perak, Jombang sebanyak 609 orang, yakni 13 orang yang menempati toko, 299 orang di kios, 235 orang untuk gledek, serta 62 orang mengisi los lesehan.
Pasar Perak, Jombang telah menerapkan sistem zonasi basah dan kering sesuai jenis komoditas dagangan. Pada bagian bawah bangunan diterapkan zona basah dengan komoditas dagangan, antara lain ayam potong, daging, ikan basah, ikan kering, pindang, lele, sayuran, buah, tahu, tempe, cecek, kelapa, bunga, dawet, lontong, jajan pasar, kacang, rempeyek, kerupuk, polo pendem, bumbu, telor, beras, pracangan, dan warung.
Pada bangunan atas diterapkan sistem zona kering dengan komoditas dagangan, antara lain snack, kerupuk mentah, mainan, pakaian, emas, aksesoris, kaset, alat pertanian, bahan bangunan, gerabah, sandal, telur, jamu, dan salon. (Antara)
No Comments