BRIEF.ID – Pengusaha tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menilai tepat keputusan Presiden Jokowi mencabut PPKM.
“Kadin Indonesia melihat keputusan ini sudah tepat, dengan syarat kekebalan serta imunitas dari masyarakat tetap harus ditingkatkan melalui vaksinasi booster, yang saat ini masih hampir mencapai 30% per 29 Desember,” kata Arsjad di Jakarta, Sabtu (31/12/2022).
Ia mengatakan pencabutan PPKM akan menjadi peluang bagi para pelaku industri pariwisata untuk menata kembali usahanya, khususnya bagi para pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19.
“Dicabutnya PPKM akan tercipta mobilitas masyarakat yang berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas dia.
Lebih lanjut dikatakan, pencabutan PPKM juga akan membuat sektor pariwisata dan retail kembali menggeliat. Pada tahun 2020, sektor pariwisata sangat terpukul akibat penerapan PPKM dan lockdown di berbagai negara. Saat ini, sektor pariwisata, khususnya di Pulau Bali secara perlahan-lahan bangkit.
“Jika dilihat dari PDB sektor akomodasi pertumbuhannya sudah normal sepanjang tahun 2022.Ritel juga sama, sudah pulih. Investasi juga sudah sesuai target,” jelas Arsjad.
Industri ritel selama tahun 2022 perlahan-lahan tumbuh. Pada Maret 2020 hingga Maret 2021 lebih dari 1.500 gerai retail gulung tikar.
Kini sektor perdagangan domestik tumbuh dengan baik. Badan Analisa Informasi dan Kebijakan (BAIK) Kadin Indonesia memproyeksikan sektor ritel akan tumbuh 4,4-4,8% pada tahun 2023.
Sektor pariwisata juga dinilai telah berada di jalur positif. Wisatawan mancanegara maupun domestik kini bebas bepergian ke berbagai daerah. Hal ini, tentu saja, mendorong peningkatan sektor akomodasi, makanan, dan minuman.
Menurut proyeksi BAIK Kadin Indonesia pertumbuhan sektor pariwisata diperkirakan mencapai 4,2% pada 2023. Pandemi Covid-19 telah memberikan peringatan bagi negara-negara di dunia, termasuk Indonesia akan pentingnya penguatan ketahanan dibidang kesehatan.
Sementara itu, sektor kesehatan memiliki potensi untuk terus berkembang dengan penekanan lebih besar pada tindakan pencegahan seperti vaksin, perawatan jarak jauh (telemed), dan penggunaan teknologi untuk deteksi dini penyakit. Pada tahun 2023, industri farmasi dan alat kesehatan juga diprediksi terus berkembang.
Meskipun PPKM sudah ditiadakan, mindset masyarakat sudah banyak berubah. Kesadaran masyarakat pada kesehatan jauh lebih meningkat dari sebelum pandemi dan mereka cenderung lebih mandiri dalam mendeteksi gejala Covid-19 menggunakan tes swab PCR ataupun antigen dan mencari pengobatan.