BRIEF.ID – Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Rosan Perkasa Roeslani menegaskan, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Baswedan tidak mempunyai kewenangan untuk menilai kinerja Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, yang juga Capres Nomor Urut 2.
“Keliru. Bukan kewenangan Pak Anies menilai kinerja Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Jelas sekali, Pak Anies tidak tahu-menahu mengenai pembangunan sistem pertahanan nasional,” kata Rosan menanggapi Debat Ketiga Pemilihan Presiden 2024, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024.
Debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri. Debat diikuti tiga Capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Rosan mengungkapkan, bahwa kewenangan untuk menilai kinerja seorang menteri adalah rakyat, yang direpresentasikan melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
“Sebagai Ketua TKN, saya sama sekali belum pernah mendengar ada fraksi di DPR yang menolak program-program Kementerian Pertahanan. Tidak ada pula yang menilai kinerja Menhan dengan angka 5, apalagi angka 11 dari skor 100. Semua fraksi mengapresiasi kinerja Menhan,” kata Rosan.
Disebutkan, selama empat tahun memimpin Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia, banyak prestasi yang ditorehkan Prabowo, khususnya di industri pertahanan nasional.
“Indonesia mendapat kontrak sebesar US$ 11 miliar. Nilai kontrak ini paling besar dalam sejarah Republik Indonesia. Apakah ini bukan prestasi? Sebagai pemimpin, Pak Prabowo bertekad untuk menjadikan Indonesia memiliki sistem pertahanan yang kuat dan disegani negara-negara lain,” jelas mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.
Selain itu, lanjut Rosan, Prabowo juga telah membangun 25 unit rumah sakit di seluruh Indonesia, mendirikan fakultas di bidang sains, teknologi, engineering, matematika, fisika, kimia, dan biologi.