BRIEF.ID – Ketua Dewan Komisioner (OJK) Mahendra Siregar memuji kinerja pasar modal Indonesia di sepanjang tahun 2022. Disebutkan, di tengah situasi ketidakpastian global dan menurunnya kinerja bursa di sejumlah negara, pasar modal Indonesia tahun 2022 mampu mencatatkan pertumbuhan menggembirakan.
“Di tengah gejolak dan ketidakpastian di Eropa dan banyak negara secara global, kinerja perekonomian Indonesia dan juga cerminannya pada kinerja pasar modal Indonesia di tahun 2022 justru bertahan dan cenderung menunjukkan kinerja yang sangat positif, bahkan terbaik dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan Asia secara umum,” kata Mahendra pada peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (2/01/2023).
Mahendra mengatakan, capaian itu ditunjukkan pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang ditutup menguat 4% dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, pada tahun 2022 sebanyak 59 perusahaan mencatatkan saham perdananya (IPO) serta jumlah investor pasar modal meningkat mencapai 10,3 juta atau 10 kali lipat meningkat dalam lima tahun terakhir sejak 2017.
“Menarik lagi adalah didominasi oleh investor domestik yang sudah mencapai 55% dari seluruh investor. Dan kalau dihitung yang generasi milenial dan generasi Z atau zilenial gabungannya adalah 58,7%. Itulah capaian-capaian yang luar biasa,” jelas dia.
Mahendra menyatakan komitmen OJK bagi peningkatan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas pasar modal Indonesia
“Yang menjadi prioritas kita ke depan dengan perkuatan perekonomian daya tahan yang kuat, maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi di Indonesia, it’s all about investment, investment, and investment. Kita harus siap untuk itu dan kita dorong momentumnya,” kata dia.
Di sisi lain, Mahendra juga mengungkapkan tentang pukulan hebat yang dialami bursa efek di Eropa pada akhir tahun 2022. Disebutkan, berdasarkan laporan di salah satu media keuangan internasional, saat itu terjadi kengerian di pasar modal Eropa.
“Suasana penutupan bursa saham di Eropa di 30 Desember 2022 ditutup sangat rendah. Kondisi ini jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia. Salah satu media keuangan internasional yang gambarkan suasana penutupan bursa saham Eropa di 30 Desember 2022 berjudul European Stocks Lower, Ending a Brutal Year on the Weak Now. Ini sangat jauh berbeda dari suasana yang kita alami 3 hari lalu saat kita menutup perdagangan di Bursa Efek Indonesia,” kata Mahendra.
No Comments