Keterangan Pers Presiden RI Prabowo Subianto

BRIEF.ID – Berikut keterangan pers Presiden RI Prabowo Subianto usai menjenguk Polisi dan Masyarakat Korban Demonstrasi, pada Senin, 1 September 2025 di RS Bhayangkara, Jakarta Timur.

Kawan-kawan media sekalian,
Saya hari ini merasa terpanggil harus nengok petugas-petugas kita,  prajurit-prajurit Kepolisian, yang cedera. Selama ini ada lebih 40 yang cedera, 43 yang cedera, sebagian besar sudah pulang, sekarang masih 17 ada di sini: 14 anggota dan 3 masyarakat. Satu adalah perempuan yang mau ke pasar naik motor, dipatahkan pahanya dan motornya diambil oleh katanya demonstran atau apa, ya jelas ini perusuh ya. 

Yang lain ada yang kena, saya sudah tengok 13 di atas. Ada yang berat, kepalanya sampai harus operasi tempurung ya, operasi tempurung kepala diganti sama titanium. Ada yang tangannya putus dan sebagainya, alhamdulillah dapat disambung lagi. Ini saya mau nengok yang paling parah, ginjalnya diinjak-injak sampai rusak, beliau sekarang harus dicuci darah. Ini saya tidak tahu, tapi kalau perlu kita cari transplantasi ya. Kita cari transplantasi kalau tidak bisa diperbaiki, ginjal ini sangat berat. 

Saya sampaikan ke Kapolri, saya minta semua petugas dinaikin pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan membela negara, membela rakyat, menghadapi anasir-anasir. Kalau demonstran murni yang baik, justru oleh aparat harus dilindungi. Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh undang-undang, tapi ada ketentuannya. Demonstrasinya harus damai, harus sesuai undang-undang. Jadi, undang-undang mengatakan kalau mau demonstrasi harus minta izin dan izin harus dikasih, dan berhentinya jam 18.00. 

Di banyak tempat saya dapat laporan, datang truk-truk, di situ ada petasan-petasan yang berat, yang besar, dan ini anggota banyak kena petasan. Ada yang terbakar leher, ada yang terbakar paha. Bayangkan, kalau laki-laki terbakar alat vitalnya. Ini sudah menurut saya sudah perusuh, niatnya bakar, diketemukan truk isinya alat-alat untuk membakar. 

Dan, kita lihat di banyak tempat, gedung DPRD, ini adalah instansi negara  yang menjalankan kedaulatan negara, alat demokrasi dibakar. Jadi, niatnya bukan, niatnya bukan menyampaikan pendapat. Niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat, niatnya adalah menghancurkan upaya pembangunan nasional untuk menghilangkan kemiskinan. 

Pemerintah kita  berjuang keras untuk membela rakyat kecil, pemerintah saya, semua program saya, untuk membela rakyat kecil. Saya kumpulkan semua pengusaha besar, saya katakan, “Kamu sudah besar, kau kerja. Kalau kau kerja dengan baik, kau penting, berarti kau menciptakan lapangan kerja. Saya harus urus yang paling lemah, yang paling miskin.” 

Semua program saya bisa dilihat dan sudah mulai hasilnya, tapi ada sekelompok orang ini yang agak, yang kita lihat terencana ini. Datang ke suatu tempat bukan berasal dari situ mau membakar, mau merusak dan menciptakan amarah rakyat, menyerang. Jadi Ini keprihatinan saya, tapi tidak ada masalah, kita akan tegas. Saya dipilih oleh rakyat, saya punya mandat dari rakyat, saya disumpah menjalankan Undang-Undang Dasar dan akan saya jalankan

Saudara-saudara, 
Saya datang, karena polisi kadang-kadang ya namanya menegakkan hukum, kadang-kadang ada yang khilaf, kadang-kadang ada yang keterpaksaan. Kalau ada korban, yang benar-benar salah adalah yang buat kerusuhan, sampai rakyat tidak berdosa [menjadi] korban. Dan, polisi sudah tegas menindak anggotanya yang mungkin keliru, ini sedang diselidiki, kalau ada kesalahan akan ditindak, Tapi jangan lupa, puluhan petugas yang berkorban, polisi siang [dan] malam menjaga keamanan di seluruh pelosok tanah air.

Jadi, saya sebagai kepala negara, kepala pemerintah, saya merasa harus nengok mereka, keluarga mereka, orang tua mereka, anak mereka ada di situ. Saya ucapkan terima kasih atas negara. Saya perintahkan mereka diberi penghargaan, naik pangkat, masuk sekolah. 

Dan, ingat di Sulawesi Selatan empat ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik, korban gedung DPRD dibakar. Ini tindakan-tindakan makar ini,  ini bukan penyampaian aspirasi ya. Jadi, semua aparat negara akan selidiki siapa yang bertanggung jawab ya. Saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu. 

Saya tidak ragu-ragu membela rakyat. Saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun, saya hadapi atas nama rakyat. Saya bertekad memberantas korupsi, sekuat apapun mereka. Demi Allah, saya tidak akan mundur setapak pun. Saya yakin rakyat bersama saya. 

Terima kasih. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Diperkirakan Masih Diselubungi Sentimen Negatif  

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada perdagangan...

Pasar Saham dan Komoditas Global

BRIEF.ID - Bursa Wall Street libur Labor Day, pada...

Bahlil Bantah Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

BRIEF.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)...

Kang Acil Bimbo Meninggal Dunia

BRIEF.ID - Kabar duka memayungi langit Kota Bandung, Jawa...