BRIEF.ID – Kerukunan Keluarga Kawanua Surabaya (K3S) memeriahkan “Festival Rujak Uleg 2024” yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur di halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (19/5/2024).
Ketua K3S, Noufry Rondonuwu didampingi Eric Lasut mengatakan, “Festival Rujak Uleg” adalah agenda tahunan Pemkot Surabaya yang sangat mengundang animo masyarakat.
“Warga Kawanua yang tergabung dalam K3S adalah warga masyarakat Kota Surabaya. Kami wajib hadir, ikut serta, dan memeriahkan festival ini,” kata Rondonuwu melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Dikatakan, dalam festival yang menghasilkan sekitar 1500 porsi rujak, baik dari Pemkot maupun dari peserta, K3S tampil mengenakan busana tradisional Minahasa yang sangat menyita perhatian peserta dan penonton festival.
“Kami berupaya tampil maksimal untuk memperkenalkan budaya Minahasa melalui peragaan baju adat dan keikutsertaaan peserta mengulek rujak,”ujarnya.
“Festival Rujak Uleg 2024” mengusung tema The History of Rujak Cingur ini dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, jajaran Forkopimda Kota Surabaya, perwakilan perguruan tinggi, perkumpulan dari berbagai daerah di Indonesia hingga tamu delegasi dari berbagai negara.
“Festival Rujak Uleg 2024” juga menampilkan teatrikal bertema Pasar Suroboyo hingga fashion show busana Akulturasi Budaya Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, tema “The History of Rujak Cingur” adalah simbol dari rasa kebersamaan, toleransi, persatuan, kesatuan, dan gotong royong warga Surabaya.
Tema ini, lanjut Cahyadi, menggambarkan bagaimana warga Surabaya menjadi satu kesatuan dari berbagai suku, agama, serta lapisan masyarakat. “Semuanya menjadi menjadi satu bagian. Seperti rujak uleg, tanpa ada cingur, maka tidak akan terasa. Tanpa ada petis juga akan hambar,” tuturnya.
Surabaya tanpa kehadiran agama Kristen akan terasa hambar, tanpa ada agama Islam juga tidak akan terasa, tanpa ada agama Buddha juga tidak akan terasa. Begitu pula tanpa ada suku Tionghoa, Jawa, Madura, semuanya tidak akan terasa, maka itulah Surabaya dibangun atas nama kebersamaan seperti rujak uleg.
Pada “Festival Rujak Uleg 2024” Pemkot Surabaya menyajikan 731 porsi rujak uleg. Jumlah porsi rujak uleg yang disuguhkan kepada masyarakat kali ini, disesuaikan dengan angka Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731.
Selain itu, ada 800 porsi rujak uleg yang disajikan dan dibagikan oleh 432 peserta Festival Rujak Uleg 2024 kepada ribuan pengunjung.
No Comments