BRIEF.ID — Kereta khusus untuk petani dan pedagang pertama di Indonesia resmi mulai beroperasi pekan ini. Layanan ini disiapkan untuk mendukung distribusi hasil bumi dan produk usaha kecil menuju pusat kota dengan lebih cepat, efisien, dan berbiaya murah.
Kereta yang diberi nama Commuter Line Merak ini melayani rute Stasiun Rangkasbitung – Stasiun Merak, dengan total 14 perjalanan setiap hari, terdiri dari 7 keberangkatan dari Rangkasbitung dan 7 dari Merak. Tarif yang dikenakan untuk pengguna layanan ini sebesar Rp3.000 per perjalanan, dan jadwal keberangkatan disesuaikan dengan jadwal KRL lokal.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin, menyampaikan bahwa operasional kereta khusus ini merupakan wujud dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya petani dan pedagang daerah.
“Yang jelas ini adalah subsidi kepada petani dan pedagang, agar lebih murah. Karena kan logikanya, ini adalah petani, pedagang yang tidak mampu untuk menyewa mobil atau truk,” ujar Bobby.
Untuk menggunakan layanan kereta ini, petani dan pedagang harus memiliki Kartu Petani dan Pedagang. Untuk memilikinya, petani dapat melakukan proses pendaftaran di loket stasiun asal penumpang, mengisi formular, dan melampirkan dokumen pendukung yang diperlukan. Setelah disetujui, kartu diterbitkan dan dapat digunakan untuk perjalanan reguler.
Dilansir dari Kantor Berita Antara, modifikasi gerbong khusus petani dilakukan agar lebih nyaman dan sesuai kebutuhan pengangkutan hasil bumi. Perubahan tersebut meliputi pengurangan jumlah kursi dari 106 menjadi 73 kursi, memberi ruang lebih luas untuk barang. Kursi disusun menyamping agar memudahkan penempatan hasil panen.
Dari sisi akses, gerbong khusus petani memiliki pintu masuk yang lebih luas, dari 800 mm pada gerbong biasa menjadi 900 mm. Selain itu, sekat antarbordes dihilangkan sehingga proses naik-turun barang lebih mudah dan cepat. Kereta ini juga telah lulus uji dinamis yang dilaksanakan pada 14–15 Agustus 2025.
Manfaat Strategis
Operasional kereta khusus ini diharapkan membawa sejumlah manfaat strategis baik bagi petani dan pedagang maupun bagi perekonomian daerah.
Kehadiran kereta khusus ini diharapkan dapat menurunkan biaya transportasi hasil perkebunan dan usaha kecil menuju pasar kota, menjaga kualitas produk saat tiba di tujuan karena proses distribusi lebih cepat dan aman, sekaligus memperkuat rantai pasok nasional dan menekan disparitas harga antara daerah dan kota.
Dengan hadirnya layanan baru ini, pemerintah berharap upaya peningkatan ekonomi daerah melalui penguatan transportasi logistik berbasis rakyat dapat terwujud lebih optimal dan berkelanjutan. (ano)


