BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedaulatan pangan menjadi syarat mutlak kemerdekaan dan ketahanan bangsa Indonesia. Diyakini Prabowo, produksi pangan dalam negeri adalah fondasi utama bagi masa depan Indonesia.
“Sejak lama, saya berkeyakinan bahwa apapun terjadi, bangsa kita akan aman kalau kita kuasai pangan kita. Kalau kita bisa amankan pangan kita. Kita bisa jamin bahwa kita bisa beri makan kepada rakyat kita,” kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2028).
Prabowo mengungkapkan, sejarah membuktikan bahwa tidak ada satu pun bangsa yang benar-benar merdeka tanpa kemampuan memproduksi pangannya sendiri. Ia menyebut, ketergantungan pada pangan impor hanya akan membuka celah intervensi dari pihak luar.
“It does not happen. It will not happen. Tidak ada negara merdeka berdaulat tanpa dia bisa produksi makanannya sendiri. Karena itu, produksi pangan bagi saya adalah strategis. Selalu bangsa kita diganggu bahkan dirusak melalui pangan. Kalau ada bangsa lain yang ingin merusak kita, dia akan merusak pangan kita,” kata Prabowo.
Prabowo bersyukur atas capaian pemerintah saat ini, khususnya dalam memperkuat sektor pangan nasional. Ia secara khusus mengapresiasi transisi pemerintahan yang mulus yang memungkinkan kesinambungan program secara efektif.
Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran yang bekerja sama dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kepala Negara menyoroti pentingnya kerja kolektif lintas sektor dalam menghadapi tantangan dari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan sepihak.
“Ini juga hasil kerja sama, hasil teamwork. Menteri Pertanian dibantu menteri-menteri lain, didorong oleh Menteri Keuangan, dibantu TNI dan Polisi. Juga kejaksaan, karena dalam ekonomi kita menghadapi pemain-pemain yang punya agenda lain dari pada kita,” kata Prabowo.
Prabowo secara khusus mengingatkan bahwa sebagian pelaku ekonomi tidak memiliki kepedulian pada kesejahteraan rakyat, dan hanya berorientasi pada keuntungan pribadi. Pemerintah, lanjutnya, tidak akan membiarkan rakyat terus-menerus dimiskinkan demi kepentingan segelintir elite.
“Ini namanya realisme. Kita bukan anak kecil. Kita duduk di sini, di kabinet ini, saya sebagai Presiden, Wakil Presiden, semua. Kita di sini bukan anak-anak kecil. Kita tidak bisa dibohongi, kita tidak bisa ditipu lagi. Kita ingin baik. Kita ingin memberi kesempatan kepada semua. Tapi kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus,” kata dia. (nov)