Kebakaran Los Angeles, Rhenald Kasali: Pemerintah Indonesia Harus Perbaiki Tata Kelola Penanggulangan Bencana

BRIEF.ID – Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali, mengatakan kebakaran Los Angeles menjadi pelajaran bagi Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki tata kelola penanggulangan bencana.

Dalam unggahan video di akun Instagram miliknya, @rhenald.kasali, mengatakan kebakaran dahsyat di Los Angeles yang meluas dengan sangat cepat dan telah berlangsung selama sepekan, bukan semata karena faktor alam, tetapi juga tata kelola penanggulangan bencana.

Menurut dia, perubahan iklim yang ditandai dengan pemanasan global dan iklim ekstrem, harus diwaspadai oleh pemerintah, karena dapat berdampak menghancurkan dan menimbulkan korban jiwa.

Rhenald mengatakan, kebakaran dahsyat yang terjadi di Los Angeles dapat juga terjadi di Indonesia, dan sangat berbahaya di lingkungan perkotaan yang padat.

“Kota-kota di Los Angeles yang terbakar seperti tidak ada kehidupan, penuh dengan bangunan yang hancur dan asap di mana-mana. Bayangkan jika kebakaran dahsyat ini terjadi di Indonesia, terutama di kota yang padat,” kata Rhenald, dalam unggahan di akun Instagram-nya, Senin (13/1/2025).

Dia menjelaskan, selain faktor alam, ada masalah peralatan dan fasilitas pemadaman kebakaran yang membuat kebakaran hutan di Los Angeles terus meluas, yaitu pasokan air tak ada, dan peralatan seperti hydrant, yang ternyata tidak terawat, sehingga tidak berfungsi.

Di Indonesia, lanjutnya, masalah bertambah dengan tata kelola penanggulangan bencana yang sarat korupsi. Hal itu, antara lain dibongkar oleh salah satu petugas pemadam kebakaran di Kota Depok bernama Sandi.

Selain itu, permukiman di Indonesia umumnya padat dengan akses jalan yang sempit, sehingga akan menyulitkan petugas pemadam kebakaran untuk menjangkau sumber api.

Belum lagi peralatan atau fasilitas pemadaman kebakaran, seperti hydrant, yang minim perawatan, bahkan banyak yang rusak, serta tidak tersedia di semua lingkungan.

Pasokan air juga sangat terbatas, sehingga berpotensi membuat kebakaran sulit dikendalikan. Helikopter yang dapat digunakan untuk membantu pemadaman kebakaran dari udara juga terbatas, dan tidak semua kota di Indonesia memilikinya.

“Itu sebabnya pemerintah Indonesia harus memperbaiki tata kelola penanggulangan bencana. Perawatan peralatan untuk pemadaman kebakaran harus dilakukan terus-menerus, yang rusak segera diganti agar dapat berfungsi saat diperlukan untuk penanganan bencana,” tutur Rhenald.

Dia menambahkan, perubahan iklim dan dampaknya menjadi ancaman bagi dunia termasuk Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, dampak dari perubahan iklim, seperti pemanasan global sudah dirasakan Indonesia.

Bencana kebakaran hutan, banjir, hingga pergeseran tanah terjadi di sejumlah wilayan Indonesia, karena hutan yang ditebang untuk kebutuhan permukiman, pertambangan, dan bisnis pertanian. Belum lagi cuaca panas ekstrem yang sudah dirasakan dampaknya dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Rhenald, pemerintah Indonesia harus siap menghadapi bencana yang dapat terjadi secara tiba-tiba seperti kebakaran di Los Angeles, karena penduduk Indonesia tinggal di permukiman padat, akses jalan sempit, sumber air yang minim, melakukan sosialisasi penanggulangan bencana, dan melakukan perawata peralatan penanganan bencana secara berkala.

“Jadi kebakaran di Los Angeles dapat dipelajari pemerintah Indonesia untuk dapat memperbaiki tata kelola di tengah bencana yang dapat datang secara tiba-tiba,” ujar Rhenald.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kebakaran Los Angeles Jadi Peringatan Ancaman Perubahan Iklim Nyata

BRIEF.ID - Kebakaran Los Angeles, California, Amerika Serikat menjadi...

Rupiah Menguat Seiring Lelang SBN yang Dilakukan Pemerintah

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar...

Patrick Kluivert Ungkap Hadapi Tantangan Terbesar di Timnas Indonesia

BRIEF.ID - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mengungkapkan, tantangan...

IHSG Bergerak Variatif, Investor Wait and See Susunan Kabinet Donald Trump

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...