Kabar Bursa, Aksi Korporasi Dongkrak Harga Saham

BRIEF.ID –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada posisi 94,26 poin atau 1,25% pada awal  perdagangan, Senin (28/7/2025).

Seiring penguatan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada beberapa terakhir, sejumlah emiten juga melakukan aksi korporasi. Dikutip dari D’Origin Financial & Business Advisory, aksi korporasi berpotensi mendongkrak harga saham. Berikut penjelasannya,

PT Chandra Asri Tbk (TPIA) melalui Aster Group, joint venture dengan Glencore melanjutkan ekspansi di Singapura dengan mendirikan Aster Engineering Service Pte  Ltd  dan mengakuisisi 11,9% saham Hiap Seng Industries Limited.

Langkah ini bertujuan memperkuat layanan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi untuk mendukung operasi kilang terintegrasi di Pulau Bukom dan aset kimia hilir di Pulau Jurong, serta memperluas jangkauan teknis dan kolaboratif di sektor rekayasa Asia Tenggara.  

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) semakin agresif menjalankan strategi investasi jangka panjang dengan fokus pada pertumbuhan strategis, efisiensi operasional, dan keberlanjutan bisnis. Salah satu langkahnya adalah memaksimalkan aset lama seperti kendaraan dan alat berat yang masih layak pakai dengan perawatan rutin, sambil memastikan operasional tetap sesuai standar dan mengganti peralatan yang tak lagi layak.

PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) mencatat laba sebesar US$ 1,27 juta atau Rp 20,5 miliar pada semester I-2025, turun 74,4% yoy, yang menyebabkan laba per saham dasar terkoreksi menjadi Rp8 per saham.

PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menargetkan penyewaan dan penjualan hingga 1.000 unit forklift pada 2025 sebagai bagian dari ekspansi bisnis, dengan mengandalkan forklift merek HELI asal Tiongkok yang kini menjadi produk unggulan berkat meningkatnya permintaan di sektor logistik, manufaktur, dan otomotif, serta dukungan SMIL sebagai distributor utama.

PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) mencatat kenaikan pendapatan 15,8% yoy menjadi Rp 124,23 miliar pada Semester I-2025, namun laba bersih justru anjlok 86,1% menjadi Rp 1,32 miliar, sehingga laba per saham turun dari Rp 8,1 menjadi Rp1,1. Situasi ini mencerminkan tekanan signifikan pada profitabilitas meski penjualan meningkat.

PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) mencatatkan kenaikan laba bersih 20,3% menjadi Rp13,57 miliar pada Semester I-2025, seiring naiknya pendapatan 18,7% yoy menjadi Rp 151,16 miliar yang ditopang oleh jasa pengujian laboratorium, surveyor dan inspeksi teknis, serta sertifikasi produk; laba per saham turut naik dari Rp 3,60 menjadi Rp4,32.

PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) membagikan 2,4 miliar saham bonus kepada pemegang saham dari kapitalisasi agio senilai Rp 60 miliar, dengan rasio 1:1, di mana setiap 1 saham lama mendapat 1 saham bonus. Langkah ini bertujuan memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan likuiditas saham di pasar.

PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mendapatkan izin untuk melakukan penambahan modal melalui rights issue dengan menerbitkan hingga 4,8 miliar saham baru bernominal Rp 50 per saham, lebih banyak dari rencana awal 3,6 miliar saham atau setara maksimal 23,31% dari total saham disetor penuh.

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatat prapenjualan sebesar Rp580 miliar pada Semester I-2025, baru mencapai 32% dari target tahunan Rp 1,81 triliun, seiringsentimen negatif dari perlambatan ekonomi global dan domestik serta ketidakpastian geopolitik yang membuat investor asing bersikap wait and see. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Rekening RHB Sekuritas Dibobol, Bank Permata Lapor OJK

BRIEF.ID - PT Bank Permata Tbk membuat laporan mengejutkan...

PM Anwar Ibrahim Temui Prabowo Bahas Konflik Thailand – Kamboja

BRIEF.ID - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim akan...

IHSG Melesat ke Level 7.600 Ditopang Saham BRI dan Anak Usaha Sinar Mas

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Melemah Imbas Rencana Perpanjangan Waktu Penerapan Tarif AS-Tiongkok

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah terhadap dolar...