BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis (4/9/2025) diprediksi bakal diwarnai aksi profit taking, menjelang libur long weekend.
Pada hari Jumat (5/9/2025), perdagangan di bursa ditutup karena hari libur nasional dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, dan bursa akan kembali dibuka, pada Senin (8/9/2025).
“Perlu diwaspadai potensi profit taking menjelang libur long weekend,” demikian hasil analisa Phintraco Sekuritas, yang dirilis di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Pada perdagangan Rabu (3/9/2025), IHSG ditutup menguat di level 7.885,86 (+1,08%) setelah sempat mencapai level 7.911.
Penguatan IHSG, terutama ditopang saham-saham tertentu dengan kapitalisasi pasar yang besar. Sektor energi membukukan kenaikan terbesar, sedangkan sektor properti mencatatkan koreksi terbesar. Mayoritas saham berbasis komoditas emas dan nikel menguat.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross di area oversold, sehingga masih terbuka potensi untuk rebound lanjutan. Indikator MACD juga terjadi penyempitan negative slope.
Namun perlu diwaspadai potensi profit taking menjelang libur long weekend, di tengah kecenderungan investor yang melakukan trading jangka pendek serta masih adanya kekhawatiran akan sentimen negatif dari eksternal dan situasi keamanan politik dalam negeri. Diperkirakan IHSG akan cenderung bergerak fluktuatif di kisaran 7.800-7.970 pada perdagangan Kamis (4/9/2025).
Dari Amerika Serikat (AS) dilaporkan bahwa pada Kamis (4/9/2025), investor akan menantikan data ADP Employment Change bulan Agustus 2025, yang diperkirakan turun menjadi 68 ribu dari 104 ribu di Juli 2025. Selain itu dari AS juga akan dirilis ISM Services PMI Agustus yang diperkirakan naik di level 51 dari 50,1 di Juli 2025.
Saham-saham yang direkomendasikan adalah INCO, ESSA, INDF, PTPP, dan ADMR. (Nov)