BRIEF.ID – Timnas Indonesia menunjukkan optimisme tinggi menjelang laga penting melawan Tiongkok dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert menyatakan keyakinannya bahwa tim asuhannya berpeluang besar untuk meraih kemenangan atas Tiongkok. Ia menilai bahwa laga melawan Jepang yang akan datang akan lebih menantang, sehingga fokus penuh diberikan untuk pertandingan melawan Tiongkok.
“Tentu, saya menghormati laga melawan Tiongkok, tetapi saya rasa kami punya peluang bagus untuk menang,” kata Kluivert, dikutip dari kanal Youtube Timnas Indonesia, Jumat (30/5/2025).
Namun Kluivert mengingatkan pentingnya tidak meremehkan Tiongkok menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 yang krusial. Diakuinya Indonesia menargetkan enam poin dari dua pertandingan tersisa di Grup C, Kluivert mengatakan, Tiongkok adalah lawan tangguh yang harus dihormati. Ia menyatakan,
“Tentu saja, tujuannya adalah tiga poin, tetapi kami menargetkan enam dari kedua pertandingan. Kedua tim kuat, jadi kita harus saling menghormati,” kata dia.
Kluivert juga menyoroti pentingnya evaluasi internal setelah kekalahan sebelumnya dari Australia dengan skor 5-1. Ia menyesalkan kegagalan penalti oleh Kevin Diks di menit ke-8 yang bisa mengubah jalannya pertandingan. Namun, ia menyatakan, saat ini adalah waktu untuk mencerna kekalahan dan melihat apa yang bisa diperbaiki, termasuk dirinya sendiri .
Dalam rangka menghadapi Tiongkok, Kluivert memanggil 23 pemain, termasuk Beckham Putra dari Persib Bandung, yang menggantikan Septian Bagaskara yang cedera. Beckham mengungkapkan bahwa Kluivert memberinya pesan untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan menunjukkan performa terbaik.
Sementara itu, pemain senior Stefano Lilipaly juga menyuarakan optimisme serupa. Ia menekankan pentingnya meraih tiga poin dalam laga kandang ini dan percaya bahwa kombinasi pemain muda dan pengalaman akan menjadi kunci keberhasilan.
Secara historis, Indonesia memiliki catatan kurang menguntungkan melawan Tiongkok. Dari 21 pertemuan, Indonesia hanya meraih 3 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 14 kekalahan. Kemenangan terakhir Indonesia atas Tiongkok terjadi pada 20 Februari 1987 dengan skor 3-1.
Bermain di SUGBK memberikan keuntungan tersendiri bagi Timnas Indonesia. Dalam delapan laga kandang selama kualifikasi, Indonesia mencatat lima kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan. Sebaliknya, Tiongkok memiliki catatan tandang yang kurang impresif, dengan hanya dua kemenangan dari tujuh laga tandang terakhir di kualifikasi.
Pertandingan melawan Tiongkok menjadi momen sangat penting bagi Indonesia yang kini berada di posisi kritis dalam Grup C. Kemenangan akan membuka peluang besar bagi Garuda untuk melaju ke babak berikutnya dalam upaya mencapai Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1938. (nov)