BRIEF.ID – Gerakan perlawanan Palestina Hamas memastikan Ismail Haniyeh, petinggi politik gerakan itu, tewas akibat serangan Israel di tempat tinggalnya di Teheran, Iran.
Sehari sebelumnya, Haniyeh bertemu pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar. Ismail Haniyeh,” demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegram, Rabu (31/7/2024).
“Pemimpin gerakan meninggal dunia akibat serangan Zionis laknat pada tempat tinggalnya di Teheran setelah mengikuti upacara pelantikan Presiden Iran yang baru,” demikian pernyataan Hamas.
Pasukah Garda Nasional Iran (IRGC) menyatakan serangan dilakukan pada Rabu (31/7/2024) dini hari. Saat ini masih dilakukan penyelidikan.
IRGC juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Haniyeh, seperti dikutip dari Iran International.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) bertemu Ismail Haniye di Doha, Qatar, pada pada 12 Juli 2024.
Saat itu, JK dan Haniye membahas tentang peperangan serta kekerasan yang berkecamuk di Jalur Gaza.
“Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum DMI dan PMI melakukan pertemuan dengan Pemimpin Tertinggi Hamas Ismail Haniye, Jumat (12/7/2024) sore di Doha, Qatar,” kata Jusuf Kalla melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (13/7/2024).