BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdangangan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (18/9/2025) diperkirakan berpotensi akan melanjutkan penguatan. Pergerakan IHSG akan berada pada resistance 8.150, pivot 8.070, dan support 8.000.
Pada perdagangan Rabu (17/9/2025), IHSG ditutup menguat 0,85% ke level 8.025,18, seiring keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75%.
Keputusan RDG di luar ekspektasi konsensus yang memperkirakan BI Rate akan dipertahankan di level 5%. Secara kumulatif, hingga September 2025 BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 125 bps sepanjang tahun ini hingga mencapai level terendah sejak Oktober 2022.
Penurunan suku bunga ini sejalan dengan prediksi inflasi yang dalam kisaran target BI, rupiah yang stabil, serta upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan kredit Agustus 2025 sebesar 7.56% dari 7.03% di Juli, yang merupakan kenaikan pertama setelah selama lima bulan berturut-turut mengalami perlambatan.
Dari Inggris (18/9/2025), Bank of England diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 4%, setelah pada bulan sebelumnya menurunkan suku bunga sebesar 25 bps dari 4,25%.
Level ini merupakan level terendah sejak Maret 2023. Dari AS (18/9), investor akan mencermati data initial jobless claims pekan lalu yang diperkirakan turun menjadi 240 ribu dari 263 ribu di pekan sebelumnya. Dari Jepang (19/9), investor akan mencermati data inflasi Agustus yang diperkirakan melandai menjadi 2,8% YoY dari 3,1% YoY di Juli 2025.
Secara teknikal, IHSG berhasil ditutup di level tertinggi baru, yang didukung oleh indikator modern MACD yang menunjukkan pembentukan positive slope diikuti terjadinya golden cross. Sejalan dengan kondisi itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dan menguji level 8.150.
Saham-saham yang direkomendasikan adalah BBNI, ARTO, BSDE, SMRA, PWON, dan PTPP. (nov)