Inka Yusgiantoro Sebut Kolaborasi Lintas Sektor, Solusi Pendanaan Iklim

BRIEF.ID – Ketua Dewan Pengawas Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) Inka B. Yusgiantoro PhD mengungkapkan, kolaborasi lintas sektor menjadi solusi pendanaan iklim di Indonesia. Langkah itu dilakukan mengacu pada  dinamika global dan didukung kebijakan yang  memfasilitasi partisipasi semua pihak.

“Pendanaan iklim masih memiliki tantangan, namun solusi dapat diciptakan dari kolaborasi lintas sektor,” kata Inka saat berbicara pada PYC Talks di The Purnomo Yusgiantoro Center, Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2025).

Diskusi bertajuk “Masa Depan Pendanaan Iklim untuk Transisi Energi di Indonesia” menghadirkan pembicara Dewan Pembina PYC Luky Agung Yusgiantoro PhD, Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Arnita Rishanty PhD, Kepala Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia Paul Butarbutar MBA, dann Direktur Eksekutif Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Yudha Permana Jayadikarta.

Inka mengatakan, PYC Talks mengukuhkan kembali komitmen PYC mendukung pengembangan kebijakan energi berkelanjutan yang inklusif dan berbasis inovasi, serta sejalan dengan tujuan pembangunan nasional.

“Melalui talkshow ini, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman tentang berbagai strategi pendanaan iklim yang sesuai kebutuhan dan tantangan transisi energi hijau di Indonesia,” ujarnya.

Luky Yusgiantoro:Pendanaan Iklim Komponen Kunci Mempercepat Transisi Energi Nasional

BRIEF.ID – Indonesia memerlukan dana sebesar US$ 322,86 miliar untuk memitigasi dan mempercepat transisi energi hijau  dalam rangka mengurangi ketergantungan pada energi fosil  batubara, minyak, dan gas.

Hal itu disampaikan Anggota Dewan Pembina PYC, Luky Agung Yusgiantoro PhD saat berbicara pada PYC Talks di The Purnomo Yusgiantoro Center, Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2025).

Kegiatan yang digelar berkolaborasi dengan University of Waterloo, Kanada menghadirkan pembicara, di antaranya Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Arnita Rishanty PhD dan Kepala Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia Paul Butarbutar MBA.

Luky mengungkapkan, pendanaan iklim merupakan komponen kunci untuk mempercepat transisi energi nasional. Forum diskusi, lanjutnya, menjadi ruang penting untuk membangun sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, pelaku industri, dan komunitas akademik.

“Pembiayaan iklim memainkan peran penting dalam membuka akses permodalan untuk proyek energi bersih, menjembatani kesenjangan pendanaan, serta mengurangi risiko investasi pada infrastruktur rendah karbon,” jelas dia.

Seperti diketahui, pembiayaan iklim di Indonesia adalah upaya untuk menggalang dan mengelola sumber dana dari dalam dan luar negeri, untuk mendukung program penanganan perubahan iklim, baik berupa  mitigasi  pengurangan emisi gas rumah kaca maupun adaptasi  dampak iklim. Pola pendekatan ini mencakup pendanaan publik, swasta, bilateral, multilateral, hingga mekanisme inovatif seperti obligasi hijau.

Indonesia telah menerima hibah dari Green Climate Fund (GCF) untuk proyek ketahanan iklim dan energi terbarukan. Norway-Indonesia REDD+ Partnership juga telah menyalurkan hibah berbasis hasil (result-based payment) untuk penurunan deforestasi. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Megawati: Baguna PDI Perjuangan Jalankan Tugas Kemanusiaan

BRIEF.ID – Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI) yang juga...

Prabowo Doakan Korban Bencana di Sumatera

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto secara khusus mendoakan para...

Presiden Lakukan Akad Massal 50.030 Unit KPR

BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kebersihan dan...

Pengusaha Minta Kepada Menkeu Insentif dan Deregulasi Industri Furnitur

BRIEF.ID - Pengusaha  tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin)...