BRIEF.ID – Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), memilih memulai kampanye di Sabang Provinsi Aceh dan Merauke Provinsi Papua, pada Selasa (28/11/2023).
Meskipun berada di tempat terpisah, Ganjar memilih di Merauke, dan Mahfud di Sabang, ternyata pasangan capres-cawapres ini memulai kampanye yang sarat makna.
Berikut 5 makna kampanye Ganjar-Mahfud di Sabang dan Merauke:
1. Terinspirasi Lagu Dari Sabang Sampai Merauke
Dua tempat terujung di Barat Indonesia dan Timur Indonesia, Sabang dan Merauke, dipilih Ganjar-Mahfud untuk memulai kampanye Pilpres 2024 karena terinspirasi lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”.
Kampanye Ganjar dipusatkan di Distrik Semangga, Waninggap Nanggo, Kec. Semangga, Kabupaten Merauke, Papua. Adapun kampanye Mahfud dilangsungkan di Pasi Jaboi, Kec. Sukajaya, Kota Sabang, Aceh.
Ganjar-Mahfud mengirim pesan kuat bahwa meskipun keberadaan Ganjar di Merauke, dan Mahfud di Sabang, keduanya menghubungkan Indonesia dari ujung barat hingga ujung timur.
2. Sila ke-3 Pancasila
Melalui kampanye di Sabang dan Merauke, Ganjar-Mahfud mengirimkan pesan sebagaimana tersirat dalam Sila ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia.
Hal ini menunjukkan komitmen pasangan capres-cawapres ini untuk memajukan seluruh rakyat Indonesia melalui pemerataan pembangunan di desa dan di kota, maupun dari ujung barat hingga ujung Timur Indonesia. Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
3. Titik Awal
Ganjar memilih kampanye dari sebuah desa di Merauke, Papua, yang menjadi tempat paling awal menyambut matahari, tempat di mana rakyatnya paling awal memulai kerja dan usaha.
“Tempat ini dipilih sebagai simbol harapan dan titik awal menuju Indonesia yang lebih baik,” kata Ganjar.
Sedangkan Mahfud memulai kampanye dari Sabang, di Aceh, yang merupakan tempat paling Barat di Indonesia, dan menjadi pintu masuk ke Nusantara di masa lalu.
“Ini juga menjadi titik awal berdirinya kerajaan Islam pertama di Nusantara,” ujar Mahfud.
No Comments