Jakarta – Upaya pemerintah menyusun fondasi yang kuat bagi pembangunan nasional memang tidak mudah ditengah tantangan berat dalam empat tahun terakhir. Dengan kondisi perekonomian global yang sangat dinamis dan tak menentu, menuntut negara untuk mempersiapkan diri dan mengantisipasi segala kemungkinan secara cermat.Itulah yang dilakukan Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam empat tahun ini, yang genap pada 20 Oktober 2018. Tentu saja dalam empat tahun ini banyak menuai banyak pujian dan kritikan dari berbagai pihak dari dalam dan luar negeri. Terutama terkait kinerja percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka merajut konektivitas dari Miangas hingga Pulau Rote atau dari Sabang sampai Merauke.
Selam ini banyak yang mengkritik bahwa selama empat tahun kinerja Jokowi-JK dalam pembangunan infrastruktur masih belum dapat dinikmaskti secara menyeluruh. Malahan banyak yang berspekulasi bahwa pembangunan yang ditargetkan dalam Nawacita tidak akan bisa terwujud. Namun faktanya Jokowi – JK justru berhasil membangun sarana dan prasara infrastruktur baru, dan termasuk merampungkan pembangunan infrastruktur yang mangkrak. Kini beberapa infrastruktur yang mangkrak seperti pelabuhan, bendungan dan jalan tol , sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa berbagai isu negatif yang dilancarkan untuk pemerintahan Jokowi- JK ini tidak terbukti kebenarannya.
Beberapa proyek infrastruktur mangkrak selama puluhan tahun telah diselesaikan, seperti pembangunan infrastruktur Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu). Jalan tol tersebut telah mangkrak selama lebih dari 20 tahun, tanpa disentuh sedikitpun. Namun pada tanggal 3 November 2017, Jokowi meresmikannya dan hingga saat ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Selain Tol Becakayu, ada juga Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) yang mangkrak selama 18 tahun. Tol tersebut dimulai pembangunannya pada tahun 1997, tapi terpaksa terhenti karena dinilai tidak maju-maju dalam proses pembangunannya. Namun Jokowi – JK berhasil merampungkannya pada tahun ini dan segera akan diresmikan.
Sedangkan proyek infrastruktur pembangunan yang baru adalah MRT (Mass Rapid Transit)dan LRT (light rail transit) yang juga hampir selesai. Sebelum masa pemerintahan Jokowi-JK, pembangunan infrastruktur ini hanya sebatas rencana. Memang pembangunan tiang-tiang untuk LRT telah terpasang, namun hanya sebatas penghias jalan-jalan di ibu kota saja. Tapi saat pemerintahan Jokowi – JK pembangunan MRT dan LRT rampung.
Tidak hanya itu, saat pembangunan pembangkit listrik bergerak atau Mobile Power Plant (MPP) mangkrak lebih dari 7 tahun, sama Jokowi – JK mulai dibangun kembali. Diketahui pembangunan MPP Kalimantan Barat berkapasitas 4 X 25 megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ketapang 2 X 10 MW. “Kenapa sore hari ini saya ke lokasi ini? Yang pertama, saya mendengar ada power plant (pembangkit listrik) yang mangkrak 7 sampai 8 tahun. Ini harus diselesaikan,” ujar Jokowi pada tanggal 2 Juli 2018.