BRIEF.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,51% secara tahunan (year on year/yoy) pada Juni 2024. Sedangkan Indeks Harga Konsuen (IHK) tercatat sebesar 106,28.
Plt Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, mengatakan Inflasi Juni 2024 terjadi karena naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Ini terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencapai 4,95%,” kata Imam Machdi, dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
Inflasi provinsi (yoy) tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 5,65% dengan IHK sebesar 111,29. Inflasi provisi (yoy) terendah) terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,08%, dengan IHK sebesar 103,95.
Sedangkan inflasi kabupaten/kota (yoy) tertinggi terdapat di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 7,86%, dengan IHK sebesar 110,53. Inflasi kabupaten/kota terendah terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 104,64.
Berikut indeks kelompok pengeluaran yang menyebabkan inflasi Juni 2024:
- kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencapai 4,95%
- kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,09%
- kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47%
- kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,95%
- kelompok kesehatan sebesar 1,89%
- kelompok transportasi sebesar 1,61%
- kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,50%
- kelompok pendidikan sebesar 1,69%
- kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,31%
- kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,24%
Imam mengungkapkan, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18%.
Tingkat deflasi month to month Juni 2024 sebesar 0,08 persen dan tingkat inflasi year to date Juni 2024 sebesar 1,07%.
Tingkat inflasi tahunan komponen inti Juni 2024 sebesar 1,90%, inflasi bulanan sebesar 0,10% persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,14%.
No Comments