BRIEF.ID – Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Federasi Rusia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Pada 3 Februari 1950, Rusia — waktu itu masih bernama Uni Soviet, secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia dan hubungan diplomatik dibuka secara resmi.
Indonesia adalah salah satu negara Asia pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Soviet pasca Perang Dunia II. Setelah bubarnya Uni Soviet tahun 1991, hubungan dilanjutkan dengan Federasi Rusia.
“Indonesia dan Rusia memiliki banyak sekali pandangan yang sama. Kami menghormati kedaulatan setiap negara, kami ingin menyelesaikan semua masalah dengan damai, dan kami selalu ingin mengutamakan kolaborasi daripada konflik,” kata Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, pada Kamis (19/6/2025).
Hal senada juga disampaikan Presiden Putin. Ia mengatakan, Rusia-Indonesia tidak hanya berbagi pandangan, tetapi juga menjalin koordinasi aktif dalam berbagai forum internasional, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita mencatat bahwa posisi Rusia dan Indonesia terhadap isu, kebanyakan isu global dan regional sangat mirip atau hampir sama. Kedua negara kami membela prinsip kedaulatan di area internasional. Bersatu padan perkembangan damai di kawasan Asia Pasifik. Kami koordinasikan di PBB dan platform lain,” ujar Presiden Putin.
Perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia menjadi momen untuk mempererat kemitraan strategis yang saling menguntungkan. di antaranya penguatan diplomasi rakyat dan soft power. (nov)
