BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia adalah negara paling rawan bencana nomor tiga di dunia. Frekuensi bencana alam di Indonesia naik tajam hingga mencapai 81% seiring terjadinya perubahan iklim.
“Perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis dan Indonesia menempati 3 teratas paling rawan bencana setelah Filipina dan India.
Presiden Jokowi mengungkapkan, perubahan iklim yang ekstrem menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis.
“Negara kita ini naik 81% frekuensi bencana alamnya dari tahun 2010,” kata dia.
Disebutkan, hingga tahun 2022 terjadi sebanyak 3.544 bencana alam, naik dari tahun 2010 sebanyak 1.945 bencana alam. Dari bencana alam itu, gempa bumi yang paling sering terjadi.
“Bencana di negara kita tidak hanya urusan banjir, tidak hanya urusan gunung merapi yang meletus bukan tanah longsor, yang sering adalah gempa bumi dan bencana alam dan nonalam yang kita hadapi,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi berharap siaga dan waspada menjadi kunci untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi tahapan prabencana, tahap tanggap bencana, dan pascabencana.
“Semua tahapan ini harus disiapkan dan dikelola dengan baik. Tahap prabencana itu jauh lebih penting bagaimana menyiapkan masyarakat, mengedukasi masyarakat, memberi pelatihan masyarakat untuk langkah-langkah antisipasi itu harus menjadi prioritas untuk meminimalisasi korban maupun kerugian,” kata Presiden Jokowi.
No Comments