BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia siap menjalin kerja sama berdasarkan prinsip saling menguntungkan dengan setiap negara. Prinsip ini juga menjadi dasar bagi Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam perundingan The Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat menghadiri pertemuan pemimpin negara-negara anggota IPEF, di Moscone Center, San Francisco, Amerika Sertikat (AS), pada Kamis (16/11/2023) waktu setempat atau Jumat (17/11/2023) WIB.
“Saling memahami kebutuhan nasional, terutama kepentingan negara berkembang adalah kunci untuk menjalin kerja sama yang baik,” ujarnya.
Ia menuturkan prioritas kerja sama dalam sejumlah bidang menjadi pilar penting dari perundingan IPEF. Untuk itu, Presiden mendorong seluruh pihak untuk turut menghadirkan kerja sama konkret pada prioritas itu.
“Kerja sama pembangunan ekonomi hijau, kerja sama perluasan perdagangan dan investasi, kerja sama transisi energi, dan penguatan rantai pasok mineral kritis akan menjadi pilar penting kerja sama IPEF,” lanjutnya.
Perjanjian Pilar II
Selain itu, pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengapresiasi perjanjian pilar II mengenai rantai pasok yang telah ditandatangani oleh negara mitra IPEF.
“Penandatanganan ini adalah bentuk capaian konkret negara IPEF merespon disrupsi rantai pasok global,” imbuhnya.
Presiden juga menyambut baik penyelesaian substansi perundingan pilar III mengenai ekonomi bersih dan pilar IV terkait ekonomi adil. Sementara untuk perundingan pilar I mengenai perdagangan, Indonesia berkomitmen untuk segera menyelesaikan target perundingan tersebut.
“Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan pilar ke satu tahun 2024, dan implementasikan kesepakatan bersama,” kata dia.
No Comments