Indonesia Dalam Proses Aksesi Anggota OECD

BRIEF.ID – Mengawali serangkaian pertemuan strategis yang diselenggarakan di Paris, Prancis, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann, Kamis (2/5/2024) waktu setempat.

“Agenda pertama saya di Paris bertempat di Kantor Pusat OECD, saya bersama Menko Ekon Pak Airlangga Hartarto bertemu Sekretaris Jenderal OECD yang juga mantan Menkeu Australia Mathias Cormann,” ungkap Menkeu dikutip dari laman Instagram resminya @smindrawati, pada Senin (6/5/2024).

Menkeu mengatakan, pertemuan itu fokus pada pembahasan mengenai proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD secara formal yang dimulai hari itu, melalui Pertemuan Tingkat Menteri OECD dipimpin oleh PM Jepang Fumio Kisida.

Adapun proses aksesi OECD dikatakan Menkeu sebagai wujud dari negara-negara yang memiliki persamaan pemikiran (like minded) berdasarkan demokrasi, kebebasan individu, penghormatan hak asasi manusia, dan sistem pasar terbuka.

“Prinsip OECD yaitu better policy for better society, selaras dengan pembangunan fondasi Indonesia untuk terus maju mencapai negara berpendapatan tinggi sesuai amanat konstitusi. Proses keanggotaan Indonesia di dalam OECD akan membawa manfaat baik bagi Indonesia dan OECD itu sendiri,” tutur Menkeu.

Setelah pertemuan bilateral, Menkeu melanjutkan agenda keduanya di Markas Besar OECD di Paris sebagai pembicara dalam ministerial round table discussion yang dibuka oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, didampingi Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann selaku tuan rumah.

Menkeu menyebut,  diskusi ini juga melibatkan sejumlah panelis lainnya, Deputi Perdana Menteri Belanda Karien van Gennip, Eksekutif Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis, Menteri Keuangan Cile Mario Marcel Cullell, dan Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura Grace Fu.

”Kami membahas tantangan memenuhi komitmen penurunan Carbon dan menjalankan agenda Climate Change. Terutama dari segi pembiayaan,” kata Menkeu.

OECD, kata dia, telah membentuk Inclusive Forum on Carbon Mitigation Approaches (IFCMA) yang bertujuan untuk membangun kerjasama global dalam pengumpulan data Carbon dan climate change komitmen, membangun metodologi dan melakukan perbandingan kebijakan agar dapat membantu negara-negara dalam menyusun dan menjalankan program pengurangan karbon dalam pembangunannya.

”Saya menjelaskan IFCMA dapat berkolaborasi dengan Koalisi Menteri-Menteri Keuangan untuk Climate Action yang beranggota 92 negara dan 27 lembaga internasional – dimana saya menjadi co-chair bersama Menkeu Belanda untuk terus mendorong kerjasama erat dan mendukung pelaksanaan agenda climate change secara global,” tukasnya.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Gelombang Hingga 4 Meter

BRIEF.ID – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan...

Jelang Akhir Tahun, Bursa Wall Street Cetak Rekor Baru

BRIEF.ID – Saham-saham mencetak rekor baru di Wall Street,...

2025 Cetak Sejarah Baru di Bursa Efek, Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 20 Juta

BRIEF.ID – Pertumbuhan investor pasar modal Indonesia kembali menorehkan...

Harga Emas Catat Rekor Baru di Atas US$4.500, Sentimen Pasar Global Bergejolak Jelang Akhir Tahun

BRIEF.ID – Harga gold atau emas kembali mencetak rekor...