BRIEF.ID – Bursa Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street rebound disaat terjadi kekosongan data ekonomi. Indeks Wall Street mencatatkan penguatan pada penutupan perdagangan Rabu (9/10/2025) waktu setempat yang dipimpin reli sektor teknologi.
Indeks S&P 500 ditutup menguat 39,13 poin atau naik 0,58% ke level 6.753,72 dan Nasdaq Composite juga menguat 255,02 poin atau naik 1,12% ke posisi 23.043,38. Kenaikan ini menunjukkan bahwa indeks tersebut berhasil mencetak rekor baru.
Rebound pada saham sektor teknologi dan minutes meeting The Fed September 2025 yang mengindikasikan akan ada dua kali lagi penurunan suku bunga, pada tahun ini.
Mengutip laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Kamis (9/10/2025), risalah rapat The Fed pada 16-17 September 2025 menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan The Fed menyarankan agar dilakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Hal itu dilakukan karena didorong oleh melemahnya pasar tenaga kerja, meskipun ketidakpastian tentang sampai seberapa rendah suku bunga akan turun dan kekhawatiran inflasi yang berkelanjutan mengaburkan konsensus tentang pemangkasan suku bunga yang dalam.
Sementara itu, indeks di bursa Eropa ditutup menguat setelah Uni Eropa mengumumkan rencana mengurangi kuota bebas tarif pada komoditas baja impor, dan menaikkan tarif dari 25% menjadi 50% untuk kelebihan impor.
Data industrial production Jerman pada Agustus 2025 turun 4,3% MoM atau tumbuh 1,3% MoM pada Juli 2025. Ini merupakan penurunan secara MoM terbesar sejak Maret 2022, yang terutama didorong oleh kontraksi tajam di sektor otomotif, manufaktur mesin dan peralatan, farmasi, serta komputer, elektronik, dan produk optik.
Harga US 10-year Bond Yield cenderung stabil di level 4,129%. Harga emas spot menguat 1,52% ke level US$4,044/troy oz, pada perdagangan Rabu (8/10/2025) yang didorong meningkatnya permintaan safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, serta ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. (nov)