BRIEF.ID – Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok bulan April 2024 naik 0,3 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Kenaikan IHK Tiongkok lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya sebesar 0,2%.
Meski demikian, indeks harga produsen (IHP)Tiongkok pada April 2024 turun sebesar 2,5% secara tahunan (YoY). Angka ini lebih besar dibandingkan prediksi analis yang sebesar 2,3%.
Data terbaru IHK dan IHP Tiongkok yang dirilis Senin (13/5/2024), membuat pasar saham Asia bergerak variatif dengan kecenderungan melemah.
Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,20%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 1% pada perdagangan awal pekan ini. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga dibuka turun 0,2%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia juga didibuka melemah 27,41 poin atau 0,39% ke posisi 7.061,37.
Sementara itu, Indeks Nikkei 225 Jepang dan Topix dibuka stagnan, begitu pula indeks CSI 300 Tiongkok daratan. Sedangkan Indeks Hang Seng Hong Kong membalikkan penurunan sebelumnya menjadi naik 0,4%.
Pasar Asia-Pasifik bervariasi pada hari Senin (13/5/2024) karena investor menilai data inflasi Tiongkok bulan April yang lebih kuat dari perkiraan.
Pengamat menilai pasar saham pekan ini cenderung berkonsolidasi menjelang pengumuman data inflasi penting dari negara-negara ekonomi kuat, seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Jepang, dan India.
Setelah Tiongkok, angka inflasi India juga akan dirilis pada Senin (13/5/2024) malam. Pengamat memperkirakan inflasi di negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia ini akan sedikit melambat menjadi 4,8% pada April 2024, turun dari 4,85% pada Maret 2024.
Data inflasi penting untuk minggu ini yang juga ditunggu pelaku pasar adalah PDB Jepang pada kuartal I 2024, yang diperkirakan mengalami kontraksi tahunan sebesar 1,5%.
No Comments