Indonesia menempati urutan ke 64 dari 167 negara dalam indeks demokrasi tahun 2019 berdasarkan laporan dari The Economist Intelligence Unit, Inggris. Dalam laporan mereka, indeks demokrasi Indonesia berada di angka 6,48. Secara wilayah Asia dan Australia, Indonesia berada di peringkat 11 dari 28 negara.
The Economist Intelligence Unit juga menjabarkan beberapa hal yang menjadi penilaian mereka dalam menghitung indeks demokrasi. Indonesia dalam proses Pemilu dan pluralism mendapat indeks 7,92, fungsi pemerintah indeksnya 7,14, partisipasi politik 6,11, budaya politik 5,63 dan kebebasan berpendapat 5,59.
Indeks demokrasi Indonesia di tahun 2019 sendiri mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Di tahun 2018 dan 2017 indeks demokrasi Indonesia berapa di angka 6,39. Sementara indeks demokrasi Indonesia tertinggi terjadi di tahun 2015 saat berada di angka 7,03.
Namun secara global, menurut The Economist Intelligence Unit, indeks demokrasi 2019 negara-negara dunia mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, rata-rata indeks demokrasi berada di posisi 5,48 sementara di tahun 2019 turun ke angka 5,44. Bahkan mereka mengatakan bila tahun 2019 merupakan indeks demokrasi terendah sejak tahun 2006.
Salah satu yang membuat terjadinya penurunan indeks demokrasi global adanya banyaknya demo yang terjadi sepanjang 2019 lalu. Bahkan 2019 disebut sebagai tahun dengan protes terbesar sejak 2014, setelah perekonomian dan keuangan global mengalami krisis. Protes pada 2019, disebutkan dalam laporan tersebut, sebagian besar karena masalah ekonomi, pengangguran dan ketimpangan. Selain itu, regresi demokrasi dan kegagalan politik juga menjadi faktor lain dari meningkatnya demo di tahun 2019. Hal-hal tersebut mendorong pertumbuhan ketidakpercayaan di pemerintahan, lembaga, partai dan politisi yang mendorong banyak gerakan protes.
(Bisma)
No Comments