BRIEF.ID – Indeks di bursa Wall Street New York, Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada akhir pekan lalu, Jumat (3/10/2025) disaat terjadi gelombang government shutdown di berbagai negara bagian. Akibat shutdown, beberapa data ekonomi AS tertunda rilisnya, namun The Federal Open Market Committee (FOMC) meeting minutes dan Michigan Consumer Sentiment diperkirakan masih dapat dirilis pada pekan ini.
Sementara itu, Pemerintah Inggris menyatakan pada Minggu (5/10/2025) akan berupaya untuk menyederhanakan proses pembelian rumah berdasarkan rencana terbarunya guna mendorong pasar properti.
Proposal itu diperkirakan dapat memangkas rata-rata sekitar empat minggu dari proses, yang biasanya memakan waktu lima bulan, dengan mewajibkan publikasi informasi pencarian dan survei sebelum properti didaftarkan, di antara perubahan lainnya, kata pemerintah.
Dari Jepang dilaporkan Sanae Takaichi terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) yang baru. Takaichi diharapkan akan menjadi perdana menteri Jepang, yang akan memajukan kebijakan ekonomi ekspansionis, kemungkinan besar bank sentral akan menghindari kenaikan suku bunga bulan ini meningkat, meskipun jeda itu kemungkinan tidak akan bertahan lama jika Yen terpukul.
Takaichi, yang kemungkinan akan menjadi pemimpin perempuan pertama Jepang, pada minggu depan setelah memenangkan kursi kepresidenan partai berkuasa pada Sabtu (4/10/2025), menonjol dalam persaingan sebagai satu-satunya pendukung pengeluaran besar dan kebijakan moneter yang longgar.
Dari dalam negeri dilaporkan akan dirilis data cadangan devisa, Consumer Confidence, penjualan sepeda motor, penjualan ritel, dan penjualan mobil.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4Q25 dapat di atas level 5.5%.
Harga emas spot naik 0.7% ke US$3,884/troy oz, setelah mencapai level tertinggi baru US$ 3,896/troy oz, pada Jumat (3/10/2025). Dollar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama lainnya.
Harga minyak naik sekitar 1% pada awal perdagangan hari Senin (6/10/2025) setelah OPEC+ mengumumkan akan meningkatkan produksi mulai November sebesar 137.000 barel per hari (bph), kenaikan bulanan yang sama moderatnya seperti pada bulan Oktober, di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut atas kemungkinan kelebihan pasokan.
Harga minyak mentah Brent naik 77 sen, atau 1,2%, menjadi $65,30 per barel pada pukul 22.03 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di level $61,59, naik 71 sen, atau 1,2%. (nov)