BRIEF.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan impor kurma ke Indonesia melonjak dalam beberapa bulan terakhir untuk persiapan menjelang Ramadan.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, pada Januari 2025 impor kurma tercatat sebesar 16.430 ton senilai US$20,68 Juta.
“Kalau dilihat dari asal negaranya, impor kurma terbesar berasal dari Mesir sebanyak 10.150 ton dengan kira-kira share-nya sebesar 61,8% terhadap total impor kurma ke Indonesia,” kata Amalia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Selanjutnya, negara asal impor kurma kedua terbesar ke Indonesia adalah Arab Saudi, dengan dengan jumlah mencapai 1.880 ton dengan share sekitar 11,42% dari total impor kurma.
Sedangkan posisi ketiga terbesar negara asal impor kurma ke Indonesia adalah Uni Emirat Arab, yakni sebanyak 1.760 ton dengan share sebesar 10,71% dari total impor kurma.
“Dilihat dari trennya, impor kurma mulai meningkat sekitar 5 bulan menjelang periode Ramadan-Lebaran yang jatuh di Maret dan April tahun ini,” ujar Amalia.
Dia mengungkapkan, tren peningkatan impor kurma memang selalu terjadi beberapa bulan menjelang lebaran. Secara historis, hal itu dapat dilihat pada tahun 2023 dan 2024.
Dia tahun 2023, impor kurma meningkat drastis mulai Januari-Maret 2023, di mana bulan Ramadan jatuh pada Maret 2023, dan Lebaran pada 21 April 2023.
Sementara di tahun 2024, impor kurma ke Indonesia meningkat mulai Desember 2023 hingga Maret 2024, kemudian melandai di April 2024 seiring Lebaran pada 9 April 2024.
“Jadi tren peningkatan impor kurma dalam beberapa bulan terakhir ini sudah mulai terlihat persiapannya menjelang periode Ramadan dan Lebaran tahun ini,” tutur Amalia.
Terkait dengan kebutuhan Ramadan, lanjutnya impor gula dan daging juga dilakukan, namun jumlahnya justru mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.