Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Ingkar Janji, Pemilu 2024 Jadi Tidak Fair

BRIEF.ID – Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan presiden dan menteri boleh berkampanye serta berpihak pada pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tertentu.

Mantan Dubes RI untuk Republik Tunisia itu mengungkapkan bahwa sebagai pemimpin Jokowi telah ingkar janji, akibatnya pelaksanaan Pilpres 2024 menjadi tidak fair.  

Setelah Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), memuluskan pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuning Raka menjadi  Cawapres, Ikrar mengungkapkan, bahwa pernyataan Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (24/1/2024) pagi  lagi-lagi dipertontonkan  pemanfaatan sumber-sumber kekuasaan untuk memenangkan pasangan calon Prabowo-Gibran, pada Pilpres 2024.

“Sejak putusan MK, insting saya  dalam gerakan demokratisasi Indonesia memuncak kembali,  dan saya mulai berbicara keras, meskipun pada awalnya  cukup berhati-hati. Tapi, menurut saya sekarang tidak perlu hati-hati lagi,” kata Ikrar pada Podcast Satu Visi Utama, yang disiarkan di kanal Youtube, Rabu (24/1/2024).

“Ini adalah pertarungan antara elite politik Koalisi Indonesia Maju melawan  kami, para aktivis prodemokrasi yang bergabung dengan civil society (masyarakat madani), paling tidak harus  menggagalkan bangunan dinasti politik ini,  pada tingkatan presiden dan wakil presiden. Karena, sekali bangunan dinasti ini tercipta, konsekuensi politik demokrasinya berat banget,” sambung Ikrar.

Jokowi, lanjut Ikrar, telah mengingkari janjinya  yang pada beberapa waktu lalu menyatakan, dirinya akan netral pada Pemilu 2024. Ikrar menilai Pemilu saat ini tidak seimbang karena salah satu paslon menggunakan kekuasaan dan dua paslon lainnya, tidak.

Ia juga mempertanyakan,  elektabilitas Paslon 2 yang tinggi di pelbagai survei disebabkan ketidaktahuan masyarakat atas bahaya politik dinasti.

“Jokowi sudah tidak malu-malu, Gibran Cawapres, Anda juga bisa lihat anak bungsu ambil alih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam waktu singkat. Masa, hari ini diterima menjadi anggota partai, dua hari kemudian menjadi ketua umum. Dan, Anda bisa lihat, bagaimana Jokowi tampil sebagai aktor utama PSI di iklan televisi. Dia juga tampil di Partai Golkar, padahal Jokowi  berjanji akan netral, saat menggelar makan siang bersama tiga paslon di Istana Merdeka,” imbuhnya.  

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Emas Jadi Solusi Investasi di Tengah Ketidakpastian Global, BSI Permudah Transaksi Logam Mulia

BRIEF.ID – Emas menjadi solusi investasi di tengah ketidakpastian...

Bank Sentral Terus Koleksi Emas, Ekonomi Dunia Masuk Periode Krisis?

BRIEF.ID - World Gold Council melaporkan bank sentral di...

Usai Lawatan ke Lima Negara, Presiden Prabowo Tiba di Tanah Air

BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto tiba di Tanah Air,...

Survei BI, Konsumen Optimistis Kondisi Ekonomi Terjaga

BRIEF.ID - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Maret...