BRIEF.ID – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencetak pertumbuhan laba bersih 75,6% atau sebesar Rp67,1 miliar pada semester I 2024, dibandingkan Rp38,2 miliar pada periode sama tahun lalu (yoy).
Pencapaian laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih Perseroan pada semester I 2024, yang meningkat 7,5% menjadi Rp192,8 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar Rp179,4 miliar.
Fee-based income perseroan juga tumbuh 83,7% menjadi Rp62,7 miliar. Sedangkan, pendapatan jasa advisory tumbuh sebesar 71,9% menjadi Rp12,7 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,4 miliar.
Aset investasi perseroan hingga semester I 2024 tercatat sebesar Rp13,1 triliun, dimana sektor terbesar adalah sektor energi terbarukan (24% dari total aset investasi), telekomunikasi & informasi (22%), dan sektor jalan tol (13%).
Presiden Direktur IIF, Reynaldi Hermansjah, menyampaikan capaian kinerja di semester I 2024 menunjukkan perseroan terus berkomitmen menjadi katalis ekosistem pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
“Hal ini tentunya dilakukan perseroan dengan menyediakan solusi pembiayaan inovatif dan layanan jasa konsultasi atau advisory yang berkelanjutan,” kata Reynaldi, di Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Hingga periode 30 Juni 2024, lanjutnya, IIF telah membukukan komitmen baru senilai Rp1,6 triliun, yang terdiversifikasi ke beberapa sektor seperti infrastruktur air, gas, jalan tol, dan infrastruktur kawasan.
Pada periode yang sama, perseroan juga menerima peringkat kredit secara domestik yaitu idAAA dari Pefindo, serta AAA (idn) dari Fitch Ratings.
Selain itu, IIF juga menerima peringkat kredit BBB di tataran global dari Fitch Ratings, seiring dengan peringkat ESG Perseroan secara global ada pada peringkat 2 dari Sustainable Fitch.
IIF adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial.
IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Keuangan bersama dengan World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan lembaga multilateral lainnya.
No Comments