BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguji level 8.650 pada perdagangan saham hari ini, Kamis (4/12/2025).
Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka menguat 0,40% atau 34,86 poin ke level 8.646. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,58% atau 4,91 poin ke posisi 854,09.
Hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini, IHSG terpantau masih bergerak fluktuatif di zona hijau dan berada di level 8.635. Sepanjang 3 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.650, dan level terendah di 8.606.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 334 saham naik harga, 295 saham turun harga, dan 170 saham lainnya tidak menngalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 29.871 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.658.077 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp11,920 triliun.
Penguatan IHSG mengikuti sentimen positif Bursa Wall Street dan Bursa Regional Asia yang mayoritas menguat, seiring meningkatnya ekspetasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Data ketenagakerjaan terbaru yang menunjukan masih tingginya pengurangan tenaga kerja swasta, membuat pelaku pasar meyakini The Fed akan melonggarkan kebijakan moneter dalam rapat FOMC pekan depan.
Selain itu, penguatan IHSG ditopang sentimen positif di dalam negeri, seiring janji Menteri Keuangan (menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, soal insentif fiskal bagi investor ritel.
Purbaya menyampaikan, insentif fiskal bagi investor ritel akan dilakukan apabila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI mampu membereskan praktik saham gorengan dalam enam bulan ke depan, termasuk memberikan sanksi nyata kepada pelaku manipulasi harga saham.
Hal ini penting, karenan Menkeu menilai pemberian insentif di tengah pasar yang belum bersih justru berisiko merugikan investor ritel, apalagi pemula.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi masih berpeluang menguat dan bergerak di level support 8.600 hingga level resistance 8.680. (jea)


