BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terseret ke zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (25/9/2025).
Pelemahan IHSG dipicu arus modal keluar (capital outflow), seiring kekhawatiran investor asing terhadap potensi penutupan pemerintahan (government shutdown) Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, IHSG terpantau turun 0,62% atau 50,78 poin di level 8.075. Sebelumnya, IHSG dibuka melemah 0,76% ke posisi 8.064.
Selama 3 jam perdagangan, IHSG terpantau bergerak fluktuatif dan sempat berbalik ke zona hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.146 dan level terendah di 8.055.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 431 saham turun harga, 229 saham naik harga, dan 38 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan sepanjang sesi I perdagangan mencapai 34,839 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.703.840 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp14,648 triliun.
Tekanan jual terus dilakukan seiring keluarnya investor asing dari BEI, yang memilih bersikap wait and see terhadap perkembangan negosiasi Pemerintah dan Kongres AS terkait anggaran yang akan jatuh tempo pada 30 September 2025.
Hal itu, dipicu sikap Presiden AS, Donald Trump, yang membatalkan pertemuan penting dengn pimpinan oposisi (Partai Demokrat) untuk membahas soal anggaran.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran investor terhadap perkembangan negosiasi anggaran yang berpotensi memicu government shutdown AS.
Selain itu, investor juga menunggu data pengangguran AS dan inflasi PCE, yang akan dirilis akhir pekan ini, karena akan mengindikasikan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Sebelumnya, Gubernur The Fed, Jerome Powell menyampaikan bank sentral tetap melakukan pendekatan sangat hati-hati, karena inflasi AS tetap tinggi.
Pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja telah melambat pada tahun ini, namun inflasi AS tetap di atas target 2% yang dipatok The Fed.
Jerome Powell memperingatkan bahwa inflasi dapat meningkat kembali apabila suku bunga dipangkas terlalu agresif, sehingga pelaku pasar pesimistis dengan kemungkinan berlanjutnya pemangkasan suku bunga The Fed.
Pelemahan IHSG juga dipicu tekanan terhadap rupiah seiring derasnya capital outflow. Pada perdagangan hari ini, rupiah tertekan hingga menembus level Rp16.700, terendah dalam lima bulan terakhir.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran level support 8.050 hingga level support 8.100. (jea)