IHSG Terseret ke Zona Merah Gara-Gara Situasi di Semenanjung Korea Memanas

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terseret ke zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (29/10/2025), gara-gara situasi di Semenanjung Korea memanas.

Laporan terkait uji coba rudal jarak jauh yang dilakukan Korea Utara di sekitar perairan Laut Kuning, membuat investor khawatir dengan kondisi keamanan menjelang KTT APEC 2025 yang akan berlangsung di Korea Selatan (Korsel) pada 30 Oktober 2025 hingga 1 November 2025.

Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,18% atau 14,75 poin ke level 8.107. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,07% atau 0,57 poin ke posisi 822,04.

Penguatan IHSG tak berlangsung lama, bahkan langsung terseret ke zona merah. Hingga pukul 11:30 waktu JATS, IHSG terpantau berada di level 8.088. Sepanjang 2 jam 30 menit perdagangan saham hari ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.115, dan level terendah di 8.042.

Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 328 saham turun harga, 300 saham naik harga, dan 178 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.

Volume saham yang ditransaksikan mencapai 15,020 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.221.164 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp8,607 triliun.

Pelemahan IHSG terjadi seiring tekanan jual investor termasuk terhadap sejumlah saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terpantau terkoreksi sebesar 3,53% atau Rp120 menjadi Rp3.280 per lembar.

Pergerakan IHSG, yang melemah dipengaruhi kecemasan investor terhadap situasi di Semenanjung Korea, yang memanas menjelang penyelenggaraan KTT APEC 2025 di Korsel.

Penembakan rudal jarak jauh yang dilakukan Korut dinilai menjadi peringatan keras bagi situasi kemanan, seiring kedatangan sejumlah pemimpin dunia di perhelatan KTT APEC 2025.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, telah mengkonfirmasi kehadiran, bahkan keduanya akan melakukan pertemuan untuk membahas tentang hubungan dagang AS-Tiongkok.

Pembicaraan Trump dan Jinping diharapkan menghasilkan kesepakatan terkait tarif impor, sehingga meredam tensi perang dagang yang telah menggoncang pasar keuangan dunia sejak April 2025.

Selain itu, pelaku pasar juga menerapkan sikap wait and see terhadap hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed yang berlangsung pada 28-29 Oktober 2025, diharapkan menghasilkan pelonggaran kebijakan moneter termasuk pemangkasan FFR.

Konsensus memperkirakan The Fed akan memangkas FFR sebesar 25 basis poin (bps) untuk mengendalikan inflasi AS, sekaligus mengurangi tekanan terhadap dunia usaha dan angka pengangguran.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di kisaran level support 8.050 hingga level resistance 8.120. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pemudi Pemuda Indonesia Wajib Teladani Semangat Persatuan Pendahulu Bangsa

BRIEF.ID – Pemudi dan pemuda Indonesia wajib meneladani semangat...

Menkeu Sebut Penyaluran Dana Rp 200 Triliun ke Himbara, Tumbuhkan Kepercayaan dan Optimisme

BRIEF.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan...

Wujudkan Kesejahteraan Rakyat, Pemerintah Perkuat Sektor Keuangan

BRIEF.ID – Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat sektor keuangan dengan...

Menkeu Bertekad Memperkuat Kolaborasi Penjagaan SDA Indonesia

BRIEF.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bertekad...