BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terhempas ke level 6.600 seiring tekanan jual investor yang memilih Beralih ke instrumen emas dan dolar Amerika Serikat (AS).
Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG sempat dibuka menguat 0,17% atau 11,71 poin ke level 6.761. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,04% atau 0,28 poin ke posisi 770,20.
Meski demikian, IHSG perlahan berbalik arah ke zona merah dan terhempas ke level psikologis 6.600. Hingga pukul 10:30 waktu JATS, IHSG terpantau masih di zona merah dan berada di level 6.638.
Data perdagangan BEI menunjukkan, sebanyak 392 saham turun harga karena tekanan jual, hanya 129 saham naik harga, dan 237 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 8,199 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 515.481 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp4,380 triliun.
Hampir semua sektor mengalami tekanan, terutama sektor konstruksi, properti, pertambangan, perbankan, dan barang konsumsi.
Di sektor barang konsumsi, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami tekanan harga cukup besar hingga turun 6,32% atau Rp80 menjadi Rp1.185 per lembar.
Di sektor konstruksi, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melemah hingga 3,90% atau Rp160 menjadi Rp3.940 per saham.
Pelemahan IHSG dipicu aksi jual investor, yang memilih beralih ke emas dan dolar AS sebagai instrumen safe haven, setelah Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan perintah terbaru untuk membatasi investasi Tiongkok di sektor-sektor strategis AS.
Selain itu, Presiden Donald Trump juga mendesak Kanada dan Meksiko segera memberlakukan kebijakan tarif barang impor Tiongkok, jika tidak ingin dikenai tarif tinggi dari AS, yang akan diberlakukan awal Maret 2025.
Perintah terbaru Trump tersebut membuat harga emas dunia melonjak hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) pada perdagangan Senin (24/2/2025), ditutup menguat 0,61% menjadi US$2.951,8 per troy ons.
Begitu juga dengan indeks dolar AS yang langsung menguat. Pada pagi ini, indeks dolar terpantau naik sebesar 0,16% di level 106,76.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran level support 6.630 hingga level resistance 6.700.