BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terhempas dari level 7.100 menjelang pengumuman Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2025 dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Senin (2/6/2025).
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 0,58% atau 41,33 poin ke level 7.134. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,19% atau 9,68 poin ke posisi 805,08.
Selanjutnya IHSG terpantau terus melemah. Hingga pukul 10:40 waktu JATS, IHSG masih bergerak di zona merah dan berada di level 7.066. Sepanjang 1 jam 40 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.152, dan level terendah di 7.049.
Data BEI menunjukkan sebanyak 173 saham nail harga, 4116 saham turun harga, dan 211 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 10,242 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 689.037 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp8,371 triliun.
Pelemahan IHSG disebabkan tekanan jual saham-saham di berbagai sektor, terutama perbankan yang mengalami penurunan harga antara 3%-4%.
Saham 4 bank besar di Indonesia, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) semuanya terkoreksi.
Harga BBCA terpantau turun sebesar 3,19% atau Rp300 menjadi Rp9.100 per lembar, BMRI merosot 4,25% atau Rp225 menjadi Rp5.075 per saham, BBRI terkoreksi 4,04% atau Rp180 menjadi Rp4.270 per lembar, dan BBNI anjlok 3,34% atau Rp150 menjadi Rp4.340 per saham.
Meski dibuka melemah, IHSG diprediksi berpeluang menguat terbatas pada perdagangan hari ini, seiring data IHK Mei 2025, yang dirilis BPS pada hari ini. IHSG diperkirakan akan beergeraj bervariasi di kisaran level support 7.075 dan level resistance di 7.150
Investor akan terus mencermati dampak dari ancaman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk memberlakukan tarif impor baja dan aluminium sebesar 50%. (jea)