BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan awal pekan, Senin (23/6/2025), terhempas dari level 6.800, dengan lebih dari 500 saham turun harga.
Pada awal sesi I perdagangan, IHSG dibuka melemah 1,65% atau 114,26 poin ke level 6.792. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,05% atau 15,68 poin ke posisi 749,25.
Hingga pukul 10:30 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona merah, namun perlahan kembali ke level 6.800. Sepanjang 1 jam 30 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.834 dan level terendah di 6.751.
Data BEI menunjukkan sebanyak 515 saham turun harga, 113 saham naik harga, dan 159 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 9,768 lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 613.743 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp5,517 triliun.
Pelemahan IHSG dipicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap eskalasi konflik Timur Tengah yang diperkirakan meluas setelah AS terlibat dan menyerang 3 fasilitas nuklir utama Iran, pada Minggu (22/6/2025).
Memanasnya konflik Timur Tengah berpotensi membuat Selat Hormuz yang menjadi salah satu jalur utama perdagangan komoditas energi dunia ditutup.
Kekhawatiran semakin diperparah seiring pernyataan Iran pada Minggu (22/6/2025) malam waktu setempat, bahwa otoritas secara resmi akan memblokir Selat Hormuz.
Hal itu berpotensi besar meningkatkan harga minyak mentah dunia, dan akan berimbas pada sektor keuangan termasuk pasar saham, dan nilai tukar.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung melemah dan bergerak di kisaran level support 6.790 dan level resistance 6.815. (jea)